contoh essay madura culture
MADURA
CULTURE
Madura
adalah pulau kecil yang terletak di jawa timur di bagian barat madura, yang
memiliki kesenian dan kebudayaan sejak lama. Berbicara tentang budaya Madura biasanya
identik dengan carok, carok merupakan tradisi bertarung yang disebabkan karena
alasan tertentu yang berhubungan dengan harga diri yang kemudian diikuti antar
kelompok dengan menggunakan senjata tajam yaitu (celurit). Tidak ada peraturan
resmi dalam pertarungan ini karena carok merupakan tindakan yang dianggap
negative dan criminal serta melanggar hukum. Ini merupakan cara suku Madura
dalam mempertahankan harga diri.
Biasanya
carok merupakan jalan satu – satunya untuk menyelesaikan suatu masalah, carok
biasanya terjadi jika sudah menyangkut kehormatan atau harga diri bagi orang Madura.
Sebagian besar karena masalah perselingkuhan dan harkat martabat keluarga,
sebagian besar banyak yang menganggap bahwa carok adalah tindakan keji dan
bertentangan dengan ajaran islam meski suku Madura sendiri kental dengan agama
islam pada umumnya tetapi, banyak yang masih memegang tradisi carok. Tapi,
perlu diketahui bahwasanya orang Madura itu sebenarnya ramah, baik, sopan
kepada semua orang dan kalau diganggu maka nyawalah taruhannya.
Munculnya
budaya carok di pulau Madura bermula pada zaman penjajahan belanda, yaitu pada
abad ke-18 M. setelah pak sakera tertangkap dan dihukum gantung di pasuruan,
jawa timur, orang – orang bawah mulai berani melakukan perlawanan pada
penindas. Senjatanya adalah celurit. Saat itulah timbul keberanian melakukan
perlawanan. Namun, pada masa itu mereka tidak menyadari, kalau dihasut oleh
belanda. Mereka diadu dengan golongan keluarga blater (jagoan) yang menjadi
kaki tangan penjajah beelanda, karena provokasi belanda itulah, golongan blater
yang sering melakukan carok pada masa itu.
Pada saat
carok mereka tidak menggunakan senjata pedang atau keris sebagaimana yang
dilakukan masyarakat Madura zaman dahulu, akan tetapi menggunakan celurit
sebagai senjata andalannya.
Senjata ini
memang diberikan oleh orang belanda kepada orang blater dengan tujuan merusak
citra pak sakera sebagai pemilik sah senjata tersebut. Karena dia adalah
seorang pemberontak dari kalangan santri dan seorang muslim yang taat
menjalankan agama islam.
Celurit
digunakan sakera sebagai symbol perlawanan rakyat jelata terhadap penjajah
belanda. Sedangkan bagi belanda, celurit disimbolkan sebagai senjata para
jagoan dan penjahat. Upaya belanda tersebut rupanya berhasil merasuki sebagian masyarakat Madura
dan menjadi filsafat hidupnya. Istilahnya, agguen pote tolang tembeng pote
matah ( lebih baik putih tulang daripada putih mata). Artinya, lebih baik mati
daripada menanggung malu.
By: Ahmad Fauzi
Komentar
Posting Komentar