contoh makalah pragmatik


PRAGMATIK









KELOMPOK 8 :
ABDUL WAHID
ABDUL AZIZ
AINUN NABILA
FAISOL LATIF
IMRON SADEWO
LULUK FEBRIANI


SEKOLAH TINGGI KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN PGRI BANGKALAN
BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
2015-2016





Bab 1
Batasan dan Latarbelakang
Pragmatik adalah studi tentang makna yang disampaikan oleh penutur (atau penulis) dan ditafsirkan oleh pendengar (atau pembaca).
            Tipe studi ini perlu melibatkan penafsiran tentang apa yang dimaksudkan orang di dalam suatu konteks khusus dan bagaimana konteks itu berpengaruh terhadap apa yang dikatakan.

Sintak, semantik, dan pragmatik
            Satu perbedaan tradisional tentang analisis bahasa membedakan pragmatic dengan sintaks dan semantik.Pragmatik adalah studi tentang hubungan antara bentuk-bentuk linguistic dan pemakaian bentuk-bentuk itu.

Keteraturan
            Untunglah bahwa orang cenderung bertingkah laku dengan cara-cara yang teratur ketika harus menggunakan bahasa.

Keranjang sampah pragmatik
            Dalam jangka waktu yang panjang dalam studi bahasa, sudah ada keinginan kuat dalam sistem-sistem analisis yang formal, seringkali berasal dari matematika dan logika. Penekanannya ada pada penemuan beberapa prinsip abstrak yang bertumpu pada intisari bahasa itu juga.

Bab 2
Deiksis dan Jarak
Deiksis adalah istilah teknis (dari bahasa Yunani) untuk salah satu hal mendasar yang kita lakukan dengan tuturan. Deiksis berarti ‘penunjukan’ melalui bahasa.

Deiksis Persona
            Perbedaan yang dijelaskan tadi melibatkan deiksis persona, dengan menyebut penutur (‘saya’) dan lawan tutur (‘kamu’).Deiksis pesona dengan jelas menerapkan 3 pembagian dasar, yang dicontohkan dengan kata ganti orang pertama (“saya”), orang kedua (“kamu”), dan orang ketiga (“dia lk”, “dia pr”, atau “dia barang/sesuatu”).



Deiksis tempat
            Konsep tentang jarak yang telah disebutkan berhubungan erat dengan deiksis tempat, yaitu tempat hubungan antar orang dan bendanya ditunjukkan.Dimungkinkan bahwa dasar pragmatik deiksis tempat yang benar sesungguhnya adalah jarak psikologis.

Deiksis waktu
            Kita sudah mengetahui pemakaian bentuk proksimal ‘sekarang’ yang menunjukkan baik waktu yang berkenan dengan saat penutur berbicara maupun saat suara penutur sedang didengar (‘sekarang’-nya pendengar).Landasan psikologis dari deiksis waktu tampakya sama dengan landasan psikologis deiksis tempat.

Deiksis dan Tata Bahasa
            Perbedaan pokok yang disajikan sejauh ini mengenai deiksis orang, tempat (ruang), dan waktu, semuanya dapat dilihat pada pekerjaan dari salh satu perbedaan – perbedaan structural yang paling umum.

Bab 3
Referensi dan Inferensi
Dalam pembahasan deiksis pada bab sebelumnya terdapat asumsi bahwa pemakaian kata – kata yang mengacu pada orang dan benda merupakan peristiwa yang terjadi secara relative langsung.
Pemakaian referensial dan pemakaian atributif
            Pentinglah mengetahui bahwa tidak semua ungkapan acuan itu memiliki referen fisik yang dapat dikenali.

Nama dan referen
            Versi referensi yang sedang disajikan disini adalah referensi yang didalamnya ada suatu ‘maksud dasar untuk mengenali’ dan suatu kerjasama ‘pengenalan tujuan’ dilapangan.

Peranan ko-teks
            Pada beberapa contoh sebelumnya, kemampuan kita untuk mengenali referen yang dimaksudkan sebenarnya lebih banyak bergantung pada pemahaman kita tentang ungkapan – ungkapan pengacuan.
Referensi anaforik
            Pembahasan yang terdahulu berkenaan dengan tindakan referensi tunggal.
Akan tetapi sebagian besar dari percakapan dan penulisan kita, kita harus mengawasi/mencatat siapa atau apa yang sedang kita bicarakan lebih banyak dari satu kalimat pada suatu saat.
Bab4
Praanggapan dan Entailmen
Istilah-istilah presupposisi dan entailmen secara teknis di pakai untuk mendeskripsikan dua aspek yang berbeda dari jenis informasi.
            Presupposisi adalah sesuatu yang di asumsikan oleh penutur sebagai kejadian sebelum menghasilkan suatu tuturan.Entailmen adalah sesuatu yang secara logis ada atau mengikuti apa yang ditegskan didalam tuturan.

Masalah Proyeksi
            Inilah salah satu fersi gagasan umum bahwa arti dari keseluruhan kalimat itu merupakan gabungan dari arti bagian-bagian kalimat itu, akan tetapi, arti dari sebagian presupposisi (sebagai bagian-bagian) tidak mampu menjadi arti dari beberapa kalimat komplek (sebagai keseluruhan).

Entailmen tersusun
            Entailmen sebenarnya bukan konsep pragmatik (karena berhubungan dengan maksud penutur), tetapi malah di anggap sebagai suatu konsep logis yang murni.

Bab 5
Kerja Sama dan Implikatur
            Ketika menerima presupposisi penutur, pendengar harus berasumsi seorang penutur mengatakan “mobil saya” memang benar-benar memiliki mobil yang disebutkan dan tidak mencoba menyesatkan pendengar.

Pembatas
            Yang penting dalam maksim kualitas untuk interaksi kerja sama dalam bahasa inggris mungkin paling baik diukur dengan sejumlah ungkapan-ungkapan yang kita gunakan untuk menunjukkan bahwa apapun yang sedang kita katakan mungkin tidak sepenuhnya tepat.

Implikatur percakapan
            Asumsi dasar prcakapan adalah jikalau tidak titunjukkan sebaliknya, bahwa peserta-pesertanya mengikuti perinsip kerja sama dan maksim-maksim.



Implikatur berskala
            Informasi selalu di sampaikan dengan memilih sebuah kata yang menyatakan suatu nilai dari suatu skala nilai.

Implikatur percakapan khusus
            Pada contoh-contoh yang terdahulu, seluruh implikatur telah di perhitungkan tanpa adanya pengetahuan khusus terhadp konteks tertentu. Akan tetapi, sering kali percakapan kita terjadi dalam konteks yang sangat khusus di mana kita mengasumsikan informasi yang kita ketahui secara lokal.

Sifat-sifat implikatur percakapan
            Seluruh implikatur yang kita pikirkan sudah di tempatkan dalam percakapan dengan inferensi-inferensi yang di buat oleh orang-orang yang mendengar tuturan-tuturan itu dan berusaha untuk mempertahankan asumsi interaksi kerja sama.

Implikatur konvensional
            Keblikan dari seluruh implikatur percakapan yang dibahas sejauh ini, implikatur konvensional tidak didasarkan pada prinsip kerja sama atau maksim-maksim.

Bab 6
Tindak tutur dan Peristiwa tutur
Dalam usaha untuk mengungkapkan diri mereka, orang-orang tidak hanya menghasilkan tuturan yang mengandung kata-kata dan struktur-struktur gramatikal saja, tetapi mereka juga memperlihatkan tindakan-tindakan melalui tuturan-tuturan itu.
            Istilah-istilah deskriptif untuk tindak tutur yang berlainan digunakan untuk maksud komunikatif penutur dalam menghasilkan tuturan.Dengan mengubah keadaan manjadi suatu hari yang sangat panas, ketika penutur di beri segelas es teh oleh seorang pendengar lalu ia menghirupnya dan menghasilkan tuturan. Tuturan itu mungkin di tafsirkan sebagai suatu penghargaan.

Tindak tutur
            Pada suatu saat, tindakan yang ditampilkan dengan menghasilakn suatu tuturan akan megandung tiga tindak yang saling berhubungan.

Komdisi felisitas
            Ada harapan tertentu atau yang diharapkan secara teknis disebut sebagai kondisi felisitas, karena tam[ilan suatu tindak tutur diketahui seperti yang dimaksud.

Klasifikasi tindak tutur
            Sistem klasifikasi umum mencantumkan lima jenis fungsi umum yang ditunjukkan oleh tindak tutur: Deklarasi, representative, ekspresif, direktif, dan komisif.
Deklarasi ialah jenis tindak tutur yang mengubah dunia melalui tuturan.
Representative ialah jenis tindak tutur yang menyatakan apa yang yakini penutur kasus atau bukan.
Ekspresif ialah jenis tindak tutur yang menyatakan sesuatu yang dirasakan oleh penutur.
Direktiv ialah jenis tindak tutur yang di pakai oleh penutur untuk menyuruh orang lain melakukan sesuatu.
Komisif ialah jenis tindak tutur yang dipahami oleh penutur untuk meningkatkan dirinya terhadap tindakan-tindakan di masa mendatang.

Tindak tutur langsung dan tidak langsung
Pendekatan yang berbeda terhadap pemilihan tipe-tipe tindak tutur ini dapat dibuat berdasarkan strukturnya pemisahan struktural yang sederhana di antara 3 tipe kalimat dasar.

Peristiwa tutur
            Kita menganggap permohonan tidak langsung (misalnya, tuturan dalam [23] sebagai suatu peristiwa bertanya yang di perlukan untuk sebuah permohonan yang ada pada tempatnya.

Bab7
Kesopanan dan Interaksi
Dalam beberapa pembahasan sebelumnya, penggunaan bahasa berskala kecil telah banyak dilakukan orang tanpa melibatkan kehidupan sosial yang sebenarnya.interaksi linguistic pada dasarnya memerlukan interaksi sosial.

Kesopanan
            Sudah lazim apabila kita memperlakukan kesopanan sebagai suatu konsep yang tegas, seperti gagasan (tingkah laku sosial yang sopan) atau etiket,terdapat dalam budaya.

Keinginan wajah
            Dalam pembahasan ini, kita sebaiknya berasumsi bahwa partisipan yang terlibat dalam interaksi tidak tinggal dalam suatu konteks yang sudah menciptakan hubungan sosial yang pasti secara keras.

Wajah positif dan wajah negatif
            Pada saat kita berusaha untuk menyalamatkan wajah orang lain,kita dapat memperhatikan keinginan wajah positif atau wajah negatif mereka.Wajah negativ seseorang ialah kebutuhan untuk merdeka, memiliki kebebasan bertindak, dan tidak tertekan oleh orang lain. Wajah positif seseorang ialah kebutuhan untuk dapat diterima, jika mungkin disukai oleh orang lain, diperlakukan sebagai anggota dari kelompok yang sama.

Bab 8
Struktur percakapan dan struktur referensi
Aspek-aspek kesadaran sosial yang mungkin memiliki pengaruh kuat terhadap apa yang diinformasikan dari pada yang dikatakan selam proses interaksi.

Analisis percakapan
            Bagi sebagian orang , percakapan itu bagaikan sebuah tarian, dengan pasangan bercakapnya yang mengoordinasikan gerakan-gerakannya secara lembut.

Gaya bicara
            Banyak fitur yang memberikan karakteristik sistem pengambilan giliran bicara dimasukkan dalam makna oleh pemakaiannya. Bahkan dalam suatu komunitas penutur yang ditetapkan secara luas: sering terdapat fariasi yang berpotensi (memungkinkan) yang menimbulkan kesalahpahaman.

Pasangan ajasensi
            Disamping perbedaan gaya, kebanyakan penutur kelihatannya mendapatkan cara untuk mengatasi kesibukan interaksi sosialnya sehari-hari.

Setruktur referensi
            Pasangan ajasensi sebenarnya merupakan kegaduhan yang mengandung makna dalan tata urutan bicara. Pasangan tersebut menggambarkan tindakan sosial, dan tidak semua tindakan itu sama ketika pasangan itu terjadi sebagai bagian kedua dari pasangan itu.

Bab 9
Wacana dan budaya
Pembahasan di tekankan pada setruktur urutan percakapan, khususnya aspek prosedur pengambilan giliran untuk mengatur hak bicara, karena penutur kurang memperhatikan apa yang harus dikatakan saat mereka mendapat giliran bicara.

Analisi wacana
            Analisi wacana mencakup rentangan aktifitas-aktifitas yang sangat luas, dari penelitian yang terfokus secara sempit tentang bagaimana kata-kata seperti “oh” atau “baiklah” digunakan dalam percakapan umum.

Koherensi
            Koherensi yaitu apa yang dikatakan atau dituliskan mengandung arti sesuai dengan pengalaman normal mereka.

Pengetahuam latar belakang
            Kemampuan kita untuk sampai pada penafsiran yang otomatis terhadap sesuatu yang tidak tertulis dan yang tidak terucapkan harus berdasar pada setruktur pengetahuan awal yang ada.

Skemata budaya
            Setiap orang pasti memiliki pengalaman yang mengejutkan apabila sebagian dari komponen peristiwa yang di asumsikan itu hilang tak terduga.

Pragmatik lintas budaya
            Untuk melihat bagaimana cara penutur menyusun makna berdasar budaya yang berbeda sesungguhnya memerlukan penilaian kembali secara lengkap dari segala sesuatu yang sebenarnya sudah kita pertimbangkan sampai disini dalam survey ini.Jika kita mengaitkan mekanisme pengambilan giliran, kita tidak mencari peran diam sama sekali dalam peraktek percakapan yang wajar dari beberapa budaya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Macam - Macam Pukulan Dalam Pencak Silat Dan Cara Melakukannya

makalah sosiolinguistik kebijakan dan perencanaan bahasa

Macam macam Tendangan Dalam Pencak Silat