CONTOH PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA SURABAYA
PROGRAM KREATIVITAS
MAHASISWA
JUDUL PROGRAM
RUMAH JAMUR DI ATAS KOTA SEBAGAI SOLUSI LAHAN PERMUKIMAN PENDUDUK
YANG MINIM DENGAN
MONOREL
UNTUK MENGATASI KEPADATAN LALU LINTAS DAN PEMANFAATAN ENERGI SURYA DENGAN KONSEP GO-GREEN DI
KOTA SURABAYA
BIDANG
KEGIATAN :
PKM-GAGASAN TERTULIS
Diusulkan oleh :
Ismi Baroroh (3113030132)
Angkatan 2013
Lia Anggraini (3113030128)
Angkatan 2013
Erma Damayanti (3113030146) Angkatan 2013
Eka Nur Diana Saputry(3113030015) Angkatan 2013
Fathirul Rachman (3112030030) Angkatan 2012
INSTITUT
TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA
2014
PROGRAM KREATIVITAS
MAHASISWA
JUDUL PROGRAM
RUMAH JAMUR DI ATAS KOTA SEBAGAI SOLUSI LAHAN PERMUKIMAN PENDUDUK
YANG MINIM DENGAN
MONOREL
UNTUK MENGATASI KEPADATAN LALU LINTAS DAN PEMANFAATAN ENERGI SURYA DENGAN KONSEP GO-GREEN DI
KOTA SURABAYA
BIDANG
KEGIATAN :
PKM-GAGASAN TERTULIS
Diusulkan oleh :
Ismi Baroroh (3113030132)
Angkatan 2013
Lia Anggraini (3113030128)
Angkatan 2013
Erma Damayanti (3113030146) Angkatan 2013
EkaNur Diana Saputry(3113030015) Angkatan 2013
Fathirul Rachman (3112030030) Angkatan 2012
INSTITUT TEKNOLOGI
SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA
2014
PENGESAHAN PKM-GAGASAN TERTULIS
1. Judul Kegiatan :Rumah Jamur Di Atas Kota Sebagai Solusi Lahan
Permukiman Penduduk yang Minim dengan Monorel untuk Mengatasi Kepadatan
Lalu Lintas dan
Pemanfaatan Energi Surya dengan Konsep
Go-Green Di Kota Surabaya
2.
Bidang
Kegiatan : PKM-GAGASAN TERTULIS
3.
Ketua
Pelaksana Kegiatan
a.
Nama
Lengkap :
Ismi Baroroh
b.
NIM :
3113030132
c.
Jurusan :
D3 Teknik Sipil
d.
Universitas/Institut/Politeknik : ITS Surabaya
e.
Alamat
Rumah dan No Telp/HP :Jln Menur
Pumpungan Gang 1/ 089677383386
f.
Alamat
email : ismibaroroh13@yahoo.com
4.
Anggota
PelaksanaKegiatan :3
orang
5.
Dosen Pendamping
a.
Nama Lengkap dan
Gelar : Tatas , ST., MT.
b.
NIP : 198006212005011002
c.
Alamat
Rumah dan HP : Mentari Bumi
Sejahtera AU – 37 Candi,
Sidoarjo. 081330531580
Surabaya, 06 Maret 2014
Menyetujui,
Ketua
Jurusan Diploma Teknik Sipil ITS Ketua
Pelaksana Kegiatan
(Ir.
M. Sigit Darmawan. MengSC.,Ph.D) (Ismi
Baroroh)
NIP.
196307261989031003 NIM.
3113030132
Pembantu
Rektor
Bidang
Kemahasiswaan dan Akademik Dosen
Pembimbing
(Prof.Dr.Ing.Herman Sasongko) ( Tatas, ST., MT )
NIP. NIP. 198006212005101002
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
RINGKASAN
Laju pertumbuhan penduduk kota Surabaya semakin meningkat disertai
penggunaan lahan untuk
pemukiman penduduk dan fasilitas umum serta industri yang terus meningkat di wilayah Kota Surabaya.
Hal itu menimbulkan
masalah, baik di saat sekarang dan di masa yang akan datang. Tingginya tingkat kelahiran
dan migrasi penduduk yang terbentur pada kenyataan bahwa lahan di perkotaan
semakin terbatas sehingga tidak seimbang antara jumlah
penduduk dan kebutuhan tempat tinggal sehingga muncul adanya permukiman-permukiman padat, selain itu berbanding
lurus dengan semakin padatnya jalur lalu lintas hampir di seluruh fasilitas
transportasi yang ada. Alternatif
pembangunan yang dianggap paling sesuai dengan kondisi di atas yaitu
pembangunan kearah vertikal, dalam hal ini adalah Rumah Susun. Di Surabaya
sendiri terlihat bahwa keterbatasan lahan bagi permukiman semakin terbatas.
Disinilah peranan rumah susun menjadi vital, dengan
efisiensi lahan yang ada dan semakin bertambahnya jumlah penduduk tiap tahunnya,
maka pengalihan lahan kota menjadi pemukiman memang benar – benar harus dicermati
dan di cari solusinya. Juga menanggapi masalah
kepadatan lalu lintas yang menimbulkan kemacetan . Sehingga perlu adanya solusi yang tepat, dimana tidak merugikan
pihak manapun dan mampu menyelesaikan masalah yang ada.
”Rumah Jamur Di Atas Kota Sebagai Solusi
Lahan Permukiman Penduduk yang Minim Dengan Monorel
Untuk Mengatasi Kepadatan Lalu Lintas Dan Pemanfaatan Energi Surya Dengan Konsep
Go-Green” ini
merupakan inovasi baru pembentukan rumah susun yang di peruntukkan bagi
masyarakat khususnya masyarakat kota Surabaya, rumah jamur ini di bangun di
lima titik strategis di lima wilayah bagian Surabaya yang merupakan perumahan padat, tapi
bangunan ini tidak perlu menggusur perumahan atau mengganggu wilayah yang ada,
karenabangunan ini berada di atas pemukiman penduduk yang kira-kira setinggi 40
meter dari muka tanah. Sehingga perumahan di bawah bangunan rumah jamur masih
bisa terkena sinar matahari sehingga tidak lembab dan tanaman pun masih bisa
tumbuh. Kelima titik ini akan di hubungkan
dengan beberapa pusat pembelanjaan atau fasilitas umum dengan menggunakan
lorong kereta api dua arah, sehingga menggunakan transportasi kereta api, jadi
di setiap rumah jamur tersebut terdapat adanya stasiun kereta api. Rumah Jamur
ini di konsepkan dengan bentuk silinder untuk lebih banyak menghasilkan ruangan
sebagai hunian dan atap yang di desain seperti payung jamur, karena akan di
pasang panel surya hanya di beberapa bagiandan bagian yang lain di menggunakan
kaca sehingga daerah di bawah bangunan tetap terkena sinar matahari. Daerah di bawah
atap payungnya di manfaatkan untuk pembentukan taman, sehingga meskipun
bangunan rumah jamur ini menggunakan teknologi monorel diatas bangunan tapi
tetap masih peduli pada pemanasan global.
Dengan
adanya pembangunan rumah jamur ini dapat menjawab kebutuhan pemukiman bagi
penduduk di kota Surabaya yang lahannya sudah minim dan sebagai alternatif
sistem transportasi untuk memecahkan masalah kepadatan lalu lintas.
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Berdasarkan data dari Dinas
Kependudukan dan Catatan Sipil, Kota Surabaya memiliki penduduk hingga akhir
tahun 2010 sebanyak 2.929.528 orang dengan luas wilayah yang seluas 33.048 Ha
maka tingkat kepadatan Kota Surabaya sebesar 8.864 jiwa / km2. Jumlah bangunan
rumah (vertikal dan horisontal) yang ada di Kota Surabaya saat ini adalah ±
678.058 unit rumah. Jumlah penduduk sebesar 2.947.003 jiwa. Dengan asumsi
rata-rata anggota KK adalah 4 jiwa, maka seharusnya jumlah rumah yang ada di
kota Surabaya adalah 736.751 unit. Berdasarkan kondisi tersebut, maka selisih
antara kebutuhan akan rumah dengan jumlah rumah yang ada/ tersedia, menjadi
nilai kekurangan kuantitas rumah di Kota Surabaya saatini, yaitu sebesar 58.693
unit. Hal ini membawa permasalahan yang cukup kompleks di bidang perencanaan di
bidang pengelolaan sumber daya lahan.
Pada bulan Desember 2011 jumlah
kendaraan di Surabaya, dengan rincian kendaraan bermotor roda empat ada 439.330
unit dan kendaraan roda dua 1.740.649 unit, sedangkan pada bulan September 2012
jumlah kendaraan roda dua mencapai 2.041.705 unit dan kendaraan roda empat
mencapai 517.329 unit (sumber Direktorat Lalulintas POLDA JATIM). Hal itu seiring dengan pertumbuhan laju penduduk yang mengakibatkan permasalahan kepadatan lalu lintas yang terus
menuntut adanya fasilitas dan sistem transportasi yang mampu memecahkan masalah
yang
menimbulkan kepadatan lalu lintas yang mengganggu berbagai jalannya aktivitas, perdagangan dan lain
sebagainya.
Dari permasalahan yang ada tersebut maka kami menggagas ide yang berusaha mampu untuk memecahkan masalah tersebut dan masih peduli terhadap lingkungan, kami mengusulkan”Rumah Jamur Di Atas Kota Sebagai Solusi Lahan Permukiman Penduduk yang Minim dengan Monorel untuk Mengatasi Kepadatan Lalu Lintas dan Pemanfaatan Energi Surya Dengan Konsep Go-Green”.
Dari permasalahan yang ada tersebut maka kami menggagas ide yang berusaha mampu untuk memecahkan masalah tersebut dan masih peduli terhadap lingkungan, kami mengusulkan”Rumah Jamur Di Atas Kota Sebagai Solusi Lahan Permukiman Penduduk yang Minim dengan Monorel untuk Mengatasi Kepadatan Lalu Lintas dan Pemanfaatan Energi Surya Dengan Konsep Go-Green”.
Tujuan Penulisan
Karya tulis ini bertujuan sebagai berikut :
1.
Menciptakan bangunan
baru yang efektif untuk dapat memecahkan
masalah penggunaan lahan di kota Surabaya yang minim.
2. Menciptakan alternative sistem monorel di
atas gedung untuk mengatasi kepadatan lalu lintas.
3. Untuk mengetahui rekayasa-rekayasa sipil yang dapat diterapkan
dalam upaya menyokong lahirnya Rumah Jamur dengan di bangunnya sistem monorel di atas gedung
juga berdasarkan konsep go green.
4.
Menciptakan
konsep pembangunan rumah susun yang terintegrasi secara modern, mandiri dan bersinergi dengan pembangunan taman dan sistem
monorel di atas gedung.
Manfaat Penelitian
Manfaat dari karya tulis ini adalah sebagai berikut :
1. Sebagai
alernatif solusi atas minimnya lahan untuk pemukiman penduduk.
2. Menciptakan inovasi bangunan mandiri dan efisien serta mendukung
adanya taman kota untuk mengurangi pemanasan global.
3. Menciptakan alternative sIstem monorel di
atas gedung untuk mengatasi kepadatan lalu lintas.
4. Menciptakan ikon baru dalam dunia arsitektur dan rekayasa sipil.
GAGASAN
Kondisi Kekinian Pencetus Gagasan
Laju Pertumbuhan Penduduk Kota Surabaya
Laju pertumbuhan penduduk
kota Surabaya semakin meningkat. Data
menunjukan dalam enam bulan pertama pada tahun 2011, penduduk
Surabaya bertambah 36.577 jiwa. Artinya, per bulan pertambahan Kota Pahlawan
mencapai 6.096 jiwa. Jika di rata-rata, per hari jumlahnya mencapai 203 jiwa.
Jumlah itu meningkat cukup drastis jika dibandingkan dengan periode yang sama
pada enam bulan pertama tahun 2010. saat itu pertambahan penduduk selama
enambulan mencapai 26.832 jiwa. Tingginya pertambahan
penduduk selama semester pertama 2011 tidak lepas
dari banyaknya penduduk luar Surabaya yang masuk ke kota
Pahlawan. Angka pindah masuk di Surabaya hingga enam bulan ini mencapai
9.438 jiwa. Sebaliknya, jumlah kematian berada di angka
3.032 jiwa. Berikut ini tabel laju pertambahan penduduk Surabaya
berdasarkan data yang telah dihimpun oleh pemerintah kota Surabaya. (http://lh.surabaya.go.id/profile)
Kepadatan Lalu Lintas Kota Surabaya
Peningkatan jumlah penduduk juga mempengaruhi
aktivitas kota yang meningkat hingga akhirnya meningkatkan permintaan
transportasi di Kota Surabaya. Permintaan transportasi yang meningkat ini
dipenuhi oleh sebagian besar penduduk Surabaya dengan membeli kendaraan
bermotor pribadi seperti motor atau mobil. Pertambahan angkutan pribadi ini
tidak hanya dipicu oleh kebutuhan bergerak tetapi sudah menjadi bagian gaya
hidup masyarakat perkotaan pada umumnya. Sedangkan pemenuhan kebutuhan akan
pergerakan dari pemerintah kota berupa angkutan umum semakin menurun menurut
data statistik dinas perhubungan. Jumlah angkutan umum yang jauh lebih sedikit
dibandingkan dengan angkutan pribadi memaksa penduduk Surabaya menggunakan
angkutan pribadi untuk melakukan pergerakan dari satu tempat ke tempat yang
lain. Jumlah angkutan pribadi yang mencapai 1.205.533 buah menjadikan Kota
Surabaya menjadi lautan kendaraan pada jam-jam sibuk di ruas-ruas jalan
protokol.
No
|
Jenis Kendaraan
|
Tahun
|
|||
2004
|
2005
|
2006
|
2007
|
||
1
|
Motor
|
800.008
|
833.838
|
928.686
|
972.645
|
2
|
Mobil
|
204.313
|
135.592
|
228.195
|
232.888
|
Jumlah
|
1.004.321
|
969.330
|
1.156.881
|
1.205.533
|
Sumber: Dishub Pemkot Surabaya
No
|
Jenis Kendaraan
|
Tahun
|
|||
2004
|
2005
|
2006
|
2007
|
||
1
|
Mobil Bus
|
1.060
|
1.353
|
1.074
|
804
|
2
|
MPU
|
11.931
|
59.684
|
12.010
|
9.822
|
Jumlah
|
12.991
|
61.073
|
13.084
|
10.626
|
Masalah Lahan Pemukiman Penduduk
Perumahan dan pemukiman merupakan
kebutuhan dasar manusia yang sangat berpengaruh dalam pembentukan kepribadian
bangsa. Perumahan dan pemukiman tidak dapat hanya dilihat sebagai sarana
kebutuhan hidup, tetapi lebih dari itu merupakan proses bermukim manusia dalam
menciptakan tatanan hidup untuk masyarakat dan dirinya dalam menampakkan jati
diri. Pentingnya kebutuhan akan perumahan dan pemukiman semakin terasa
mengingat Indonesia adalah salah satu negara di dunia dengan jumlah penduduk
yang besar dan dengan kepadatan penduduk yang kini semakin tidak terkendali.
Dengan tanah yang terbatas dan jumlah penduduk yang terus bertambah, pemerintah
dihadapkan pada suatu tantangan untuk dapat memenuhi tanggung jawabnya dalam
hal pemenuhan kebutuhan vital rakyat yakni papan atau tempat tinggal. Ditambah
lagi dengan adanya permasalahan tidak meratanya pembangunan membuat adanya
suatu bentuk konsentrasi jumlah penduduk di beberapa daerah yang menyebabkan
adanya beberapa daerah yang sangat padat penduduknya dan beberapa daerah yang
jarang penduduknya. Pemusatan pembangunan di kota-kota besar yang justru tidak
mempunyai tanah yang luas, ditambah lagi dengan adanya perpindahan penduduk
dari daerah-daerah sehingga kota tersebut menjadi sangat padat juga turut
memicu timbulnya masalah kependudukan dalam hal pemenuhan sarana tempat
tinggal.
Jumlah penduduk harus berbanding lurus
dengan luas pemukiman. Masalah terjadi ketika lahan untuk pemukiman tidak cukup
lagi untuk menampung banyaknya penduduk. Untuk mengatasi masalah ini, penduduk
pun mengubah lahan kota hampir penuh dengan pemukiman penduduk yang
mengakibatkan banyaknya perumahan kumuh dan minimnya lahan untuk pembuatan
taman kota. Jika masalah ini dibiarkan
berlanjut maka bukan tidak mungkin kota menjadi kumuh dan pemanasan global
terus meningkat.
Solusi yang Pernah di tawarkan dan Kekurangan
Rumah susun memang merupakan solusi yang tepat apabila diterapkan di kota –
kota besar yang menjadi pusat ekonomi seperti Surabaya.
Di Surabaya,Pemerintah kota telah mengupayakan penyediaan
lahan bagi terbangunnya rumah sederhana layak huni
yang
memiliki konsep pembangunan vertikal dengan dukungan
dana dari pemerintah pusat maupun pemerintah provinsi.
Di Kota Surabaya terdapat beberapa
rusun yang dikelola oleh pemerintah kota Surabaya. Namun rumah susun menimbulkan kenaikan harga tanah didaerah kota Surabaya yang
notabene harganya selangit. Pembangunan rumah susun membutuhkan lahan. Maka
dari itu biasanya pemerintah melakukan penggusuran terhadap lahan penduduk
untuk dijadikan sebagai Rumah Susun.
Gagasan baru yang di tawarkan
Konsep rumah
jamur ini merupakan suatu konsep yang menarik dan pertama di Indonesia. Konsep
ini sebenarnya perkembangan terbaru dari rumah susun, tapi konsep ini memiliki beberapa keuntungan,
diantaranya:
-
Bangunan berada di atas permukiman penduduk, dengan tinggi 40 m dari muka tanah,
diameter 60 meter, dengan tinggi tiap lantai 4 m, total terdiri dari 10 lantai
yang mampu menyerap 270 ruang hunian sehingga tiap lantai
terdapat 30 ruang hunian, dengan satu lantai terbawah di gunakan sebagai tempat
parkir, bangunan tersebut di desain dalam
pembangunan maupun keberadaanya tidak sampai menggusur pemukiman penduduk di
wilayah tersebut, bahkan kita menyediakan banyak ruangan untuk hunian, sehingga
lebih banyak
menyerap kepala keluarga.
-
Bangunan di sertai dengan sistem
monorel yang menghubungkan antar rumah jamur, pusat pembelanjaan dan pusat
fasilitas umum sebagai alternative solusi kepadatan lalu lintas di kota
Surabaya.
-
Dengan konsep bangunan berbentuk
jamur, maka bangunan atas berbentuk payung jamur di gunakan selain sebagai
atap dari kaca dan juga di pasang sel
surya meski tidak semua bagiannya, agar sinar matahari masih dapat menembus daerah di bawah payung jamur yang di
manfaatkan untuk taman. Pemasangan
sel surya dapat menyerap energi matahari pada siang hari dan di simpan untuk
penggunaan malam hari, dengan itu bangunan tersebut dapat mandiri dalam
menghasilkan energi listrik dan membantu penghematan energi listrik dari PLN.
Penangkal Petir
|
Badan
Rumah Jamur
|
Pondasi
|
Panel Surya
|
|
Taman
|
Lift
|
Lantai Rumah Jamur
|
|
Jalur Monorel
|
|
Pihak yang Dapat Mengimplementasikan Konsep Rumah jamur
Agar konsep Rumah Jamur dapat terealisasikan, maka
pihak-pihak yang dapat membantu agar dapat terimplementasikan antara lain:
Arsitek
Peran dari seorang arsitek
dalam mewujudkan Rumah jamur sangat penting. Peran pertama dari seorang
arsitek adalah mentransformasikan material bangunan yang berupa kaca dan sel
surya sebagai struktur atap bangunan dengan konsep go
green yang dapat membantu terbentunya taman di atas bangunan, sehingga menambah nilai dari aspek Green
Building serta tower yang berfungsi untuk elemen keseimbangan semakin menarik
perhatian dan memiliki peranan penting dalam pengembangan konsep kota masa
depan.
Peran kedua dari seorang
arsitek harus mampu membuat desain hunian yang safety dan comfortable, bagaimana membangun bangunan di atas bangunan tanpa mengganggu bangunan
yang telah ada di bawah. Juga bagaimana mendesain adanya stasiun monorel serta
lorong monorel yang melintasi bangunan rumah jamur ini. Lokasi yang digunakan untuk pembangunan
hunian ini diterapkan di kota surabaya dan lebih umum di kota-kota besar di
Indonesia.
Peran ketiga dari seorang
arsitek adalah menganalisa aspek distribusi keruangan dalam konsep Rumah jamur,
sehingga tercipta bentuk hunian yang sustainable dan futuristik.
Konsultan Perencana
Konsultan perencana memiliki
peranan dalam menganalisa kelayakan hunian ditinjau dari kekuatan struktur.
Analisa yang dilakukan meliputi (1) Analisa daya dukung tanah dan pondasi, (2)
Analisa kekuatan konstruksi , (3) Analisa gempa dan angin (4) Analisa mekanika
teknik dan teknologi bahan konstruksi hunian dan (5) Proses pemilihan material
yang sesuai, kuat dan murah sebagai elemen dalam pembuatan
Rumah Jamur.Selain itu, konsultan perencana juga yang pada nantinya
merancang sistem sanitasi dari hunian ini dan kelayakannya. Mereka juga
berperan dalam menentukan aspek keruangan atau desain, sehingga dapat
menentukan desain yang kompleks dan kuat yang mampu menahan beban kombinasi berfaktor.
Kontraktor
Kontraktor merupakan
pihak yang berperan dalam mewujudkan bangunan ini secara nyata. Beberapa
perusahaan rekayasa sipil seperti kontraktor perumahan dapat ambil bagian dalam
proyek ini. Penyesuaian metode dan model
konstruksi terhadap kondisi lokasi pembangunan boleh jadi diperlukan untuk mencapai spesifikasi yang
diinginkan.
Pemerintah
Secara fundamental, Pemerintah
selain harus memenuhi kebutuhan warga negaranya., pemerintah juga harus
memperhitungkan keseimbangan antara kondisi social dan lingkungan, serta
stabilitas dan pertumbuhan ekonomi dan penduduk. Penelitian, lokakarya, uji
penerapan dan simulaisi dapat dilaksanakan bersama pihak universitas dalam
negeri dan mungkin melibatkan beberapa pakar luar negeri dengan difasulitasi
oleh departemen-departemen terkait. Secara spesifik tugas
beberapa departemen-departemen dapat dirinci sebagai berikut:
1.
Kementrian
Perumahan Rakyat berwenang meningkatkan pemanfaatan sumber daya pembangunan
perumahan dan permukiman serta mengembangkan dan memanfaatkan hasil-hasil
penelitian dan pengembangan teknologi maupun sumber daya dan kearifan lokal.
2.
Kementrian Pekerjaan
Umum (Departemen PU)
berwenang mengeluarkan
kebijakan dalam pengadaan
ruang publik di
indonesia.
3.
Departemen
keuangan bertanggung jawab dalam pengawasan keuangan, proses dan pasca
pengerjaan proyek.
Perusahaan Energy, Air, dan Transportasi Publik
Pihak-pihak ini bertanggung
jawab dalam penyediaan kebutuhan vital masyarakat seperti listrik, air bersih,
bahan bakar, transportasi dalam kota maupun akses keluar masuk kota menuju
daerah luar.
Property Developer
Untuk masa-masa mendatang,
rumah jamur ini dapat mulai dikomersialkan melalui
pengelolaan perusahaan swasta seperti property developer. Ketika konsep ini masuk ke dunia bisnis, keragaman
bentuk dan pengembangan lebih lanjut boleh jadi akan terjadi lebih cepat karena
mereka dituntut untuk terus melakukan inovasi demi mencapai kepuasan konsumen.
Investor
Untuk
menunjang keberhasilan proyek ini dalam segi financial, peran investor sangat dibutuhkan. Dengan bidikan,
investor – investor yang mengelola pusat perbelanjaan di Surabaya dan pusat
perkantoran maupun pengusaha lain serta fasilitas umum yang dapat mendukung
terselenggaranya proyek ini.
Masyarakat
Masyarakat merupakan muara
akhir dari pengadaan rumah jamur ini. Masyarakat secara mandiri diperbolehkan
untuk
membangun dan mengembangkan perumahan sesuai keinginan mereka dengan tetap
mengacu pada batasan-batasan pengembangan kota yang dibuat oleh pemerintah.
Langkah-Langkah Strategis Implementasi Gagasan
Langkah strategis perlu
direncanakan dengan matang agar rumah jamur ini dapat terealisasi dengan baik, acceptable,
dan berkelanjutan. Menurut Kemp dan Loorbach (2005) dalam Rutger (2008), ada 4
manejemen transisi yang diperlukan dalam fase ini, antara lain :
(1) Tahap 1 : Membangun ruang transisi dan pembangunan visi pada
tahap awal diperlukan sebuah pertemuan besar yang melibatkan orang-orang yang
terdiri dari perwakilan pemerintahan, perusahan, dan pihak
institut/universitas untuk berkumpul, membahas konsep dan menyatukan pandangan serta melakukan penelitian terhadap
perealisasianproyek rumah jamur ini
(2) Tahap 2 :
Menentukan lokasi yang strategis ditiap bagian wilayah Surabaya serta mengembangkan kerja sama dan agenda transisi, Karena kompleksnya
masalah yang akan dihadapi dalam meciptakan sebuah rumah jamur, maka diperlukan
kerja sama yang baik antara pihakpihak yang berkemampuan menyelesaikannya.
Kerja sama yang dimaksud dapat berupa konsultasi, kerja sama
pengerjaan poyek maupaun penyampaian informasi.
(3) Tahap 3 : Menggerakkan pihak-phak yang terlibat dan
melaksanakan proyek transisi
(4) Tahap 4 : Evaluasi,
monitoring dan pembelajaran. Kesulitan dan pengalaman yang ada dalam
menciptakan Rumah Jamur ini.
KESIMPULAN
Konsep Rumah Jamur
Ruang lingkup proyek untuk
takaran Indonesia termasuk besar, bahkan mungkin untuk cakupan yang lebih luas
lagi. Peruntukannya sebagai solusi jangka menengah ataupun sedang mugkin akan
lebih cocok melihat beberapa proyek pengembangan kota jangka pendek sudah mulai
berjalan. Melihat bahwa konsep kota ini tergolong dasar, maka masih terbuka
beberapa kemungkinan untuk memperluas konsep dan peningkatan elemen di
dalamnya.
Prediksi keberhasilan Gagasan Rumah Jamur
Rencana proyek pembangunan
Rumah Jamur di Surabaya ini tidak berdampak
pada penggusuran rumah penduduk sebelumnya, sehingga tanpa mengganggu
masyarakat yang bertempat tinggal dibawah bangunan Rumah Jamur. Dan juga
dibangunnya monorel sebagai alternatif pemecahan masalah kepadatan lalu lintas
di Surabaya. Selain itu pemanfaatan pada bagian payung rumah jamur sebagai
taman, yang mempunyai peran mengurangi
global warming. Dengan menerapakan rumah jamur dengan konsep go green usaha
pengurangan pemanasan globalakan dapat diwujudkan secara nyata dan maksimal.
Digunakannya Surabaya
sebagai kawasan penerapan sesuai dengan kota Surabaya, di mana Surabaya memang
kota besar yang padat dengan tingkat polusi yang tinggi. Konsep ini sangat
cocok dengan tujuan tersebut karena kesatuan
dengan kondisi komponen kota dan lahan di sana, dan kerja sama yangbaik
antara para pemangku kepentingan dan subyek lapangan sangatlah dibutuhkan untuk
mencapai keberhasilan proyek.
DAFTAR PUSTAKA
Keadaan Umum. (2011). Diambil kembali dari http://lh.surabaya.go.id/
Kontraktor. (t.thn.). Dipetik Februari 09, 2014, dari
http://mediakontraktor.com
Kota Terpadat di
Indonesia. (2012, Januari 10).
Diambil kembali dari http://pengetahuanpintars.blogspot.com
Surabaya. (t.thn.). Diambil kembali dari
http://prospektus.its.ac.id
DAFTAR RIWAYAT
HIDUP
Ketua
kelompok
Nama : Ismi Baroroh
NRP :
3113030132
Jurusan / Fakultas : D3 Teknik Sipil / Fakultas Teknik
Sipil dan Perencanaan
Tempat, tanggal lahir : Lamongan, 11 Februari 1995
Institut : Institut Teknologi Sepuluh
Nopember, Surabaya
No. HP : 089677383386
Alamat : Jl. Menur Pumpungan gang 1,
Manyar, Surabaya
Email : ismibaroroh13@yahoo.com
Karya ilmiah yang pernah dibuat :
No.
|
Judul
|
Kategori
|
Tahun
|
1.
|
Tempe
dari Biji Labu
|
LKTI
( Lomba Karya Tulis Ilmiah )
|
2012
|
2.
|
Daur
Ulang Air Wudhlu
|
KIR
( Karya Ilmiah Remaja )
|
2012
|
3.
|
PAPERICA
( Paper In Craft Art )
|
PKM
( Pekan Kreativitas Mahasiswa )
|
2013
|
Ketua
( Ismi Baroroh )
Anggota
Nama : Lia Anggraini
NRP :
3113030128
Jurusan / Fakultas : D3 Teknik Sipil / Fakultas Teknik
Sipil dan Perencanaan
Tempat, tanggal lahir : Tulungagung, 13 Januari 1995
Institut : Institut Teknologi Sepuluh
Nopember, Surabaya
No. HP : 085791069737
Alamat : Ds. Wajak Lor
Email : liany.ndut@gmail.com
Karya
ilmiah yang pernah dibuat :
No.
|
Judul
|
Kategori
|
Tahun
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Anggota
( Lia Anggraini )
Anggota
Nama : Erma Damayanti
NRP :
3113030146
Jurusan
/ Fakultas: D3 Teknik Sipil / Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan
Tempat, tanggal lahir : Sukoharjo, 10 Desember 1994
Institut : Institut Teknologi Sepuluh
Nopember, Surabaya
No. HP : 085707153239
Alamat:
Jl. Taman Tambak Segaran No. 16, Simokerto,Surabaya
Email : edamayanti15@yahoo.co.id
Karya
ilmiah yang pernah dibuat :
No.
|
Judul
|
Kategori
|
Tahun
|
1.
|
Selai Dari Pelepah Pisang
|
KIR ( Karya Tulis Remaja )
|
2011
|
2.
|
PAPERICA
( Paper In Craft Art )
|
PKM
( Pekan Kreativitas Mahasiswa )
|
2013
|
Anggota
( Erma Damayanti )
Anggota
Nama : Eka Nur Diana Saputry
NRP :
3113030015
Jurusan / Fakultas : D3 Teknik Sipil / Fakultas Teknik
Sipil dan Perencanaan
Tempat, tanggal lahir : Lamongan, 26 Mei 1995
Institut : Institut Teknologi Sepuluh
Nopember, Surabaya
No. HP : 085648086470
Alamat : Jl. Menur Pumpungan gang 3,
Manyar, Surabaya
Email : ekanurdianasaputry@yahoo.co.id
Karya
ilmiah yang pernah dibuat :
No.
|
Judul
|
Kategori
|
Tahun
|
1.
|
Tempe
dari Biji Labu
|
LKTI
( Lomba Karya Tulis Ilmiah )
|
2012
|
2.
|
Daur
Ulang Air Wudhlu
|
KIR
( Karya Ilmiah Remaja )
|
2012
|
3.
|
PAPERICA
( Paper In Craft Art )
|
PKM
( Pekan Kreativitas Mahasiswa )
|
2013
|
Anggota
( Eka Nur Diana S )
Anggota
Nama : Fathirul
Rachman
NRP :
3112030030
Jurusan / Fakultas : D3 Teknik Sipil / Fakultas Teknik
Sipil dan Perencanaan
Tempat, tanggal lahir : Jombang, 5 Maret 1994
Institut : Institut Teknologi Sepuluh
Nopember, Surabaya
No. HP : 085784547744
Alamat : Jl. Juingan76, Pucang Adi, Surabaya
Email : fathirulrachman@gmail.com
Karya
ilmiah yang pernah dibuat :
No.
|
Judul
|
Kategori
|
Tahun
|
1.
|
|
|
|
2.
|
|
|
|
3.
|
|
|
|
Anggota
( Fathirul Rachman )
Komentar
Posting Komentar