pengertian frase, klausa, kalimat
PENGERTIAN SINTAKSIS
Kata sintaksis berasal dari bahasa Yunani,
yaitu sun
yang berarti “dengan” dan kata tattein yang berarti “menempatkan”. Jadi, secara etimologi
berarti: menempatkan bersama-sama kata-kata menjadi kelompok kata atau kalimat.
STRUKTUR SINTAKSIS
Secara umum
struktur sintaksis terdiri dari susunan subjek (S), predikat (P), objek (O),
dan keterangan
(K) yang berkenaan dengan fungsi sintaksis. Nomina, verba, ajektifa,
dan numeralia
berkenaan dengan kategori
sintaksis. Sedangkan pelaku, penderita, dan penerima berkenaan dengan peran sintaksis.
KATA SEBAGAI SATUAN SINTAKSIS
Sebagai satuan
terkecil dalam sintaksis, kata berperan sebagai pengisi fungsi sintaksis, penanda
kategori sintaksis, dan perangkai dalam penyatuan satuan-satuan atau bagian-bagian
dari satuan sintaksis.
Kata sebagai pengisi satuan sintaksis, harus dibedakan
adanya dua macam kata yaitu kata penuh dan kata tugas. Kata penuh adalah
kata yang secara leksikal mempunyai makna, mempunyai kemungkinan untuk
mengalami proses morfologi, merupakan kelas terbuka, dan dapat berdiri sendiri
sebagai sebuah satuan. Yang termasuk kata penuh adalah kata-kata kategori
nomina, verba, adjektiva, adverbia, dan numeralia. Misalnya mesjid
memiliki makna ‘ tempat ibadah orang Islam ’. Sedangkan kata tugas adalah
kata yang secara leksikal tidak mempunyai makna, tidak mengalami proses
morfologi, merupakan kelas tertutup, dan di dalam peraturan dia tidak dapat
berdiri sendiri. Yang termasuk kata tugas adalah kata-kata kategori preposisi
dan konjungsi. Misalnya dan tidak mempunyai makna leksikal, tetapi mempunyai tugas
sintaksis untuk menggabungkan menambah dua buah konstituen.
FRASE
Pengertian Frase
Frase lazim
didefinisikan sebagai satuan gramatikal yang berupa gabungan kata yang bersifat
nonpredikatif (hubungan antara kedua unsur yang membentuk frase tidak
berstruktur subjek - predikat atau predikat - objek), atau lazim juga disebut
gabungan kata yang mengisi salah satu fungsi sintaksis di dalam kalimat.
Jenis Frase
1) Frase Eksosentrik.
2) Frase Endosentrik
3) Frase Koordinatif
4) Frase Apositif
Perluasan Frase
Salah satu ciri
frase adalah dapat diperluas. Artinya, frase dapat diberi tambahan komponen
baru sesuai dengan konsep atau pengertian yang akan ditampilkan.
Dalam bahasa
Indonesia perluasan frase tampak sangat produktif. Antara lain karena pertama, untuk menyatakan
konsep-konsep khusus, atau sangat khusus, atau sangat khusus sekali, biasanya
diterangkan secara leksikal. Faktor kedua, bahwa pengungkapan konsep kala,
modalitas, aspek, jenis, jumlah, ingkar, dan pembatas tidak dinyatakan dengan
afiks seperti dalam bahasa-bahasa fleksi, melainkan dinyatakan dengan unsur
leksikal. Dan faktor lainnya adalah keperluan untuk memberi deskripsi secara
terperinci dalam suatu konsep, terutama untuk konsep nomina.
KLAUSA
Pengertian Klausa
Klausa adalah satuan sintaksis berupa runtunan kata-kata
berkonstruksi predikatif. Artinya, di dalam konstruksi itu ada komponen, berupa
kata atau frase, yang berungsi sebagai predikat; dan yang lain berfungsi
sebagai subjek, objek, dan keterangan.
Jenis Klausa
Berdasarkan
strukturnya klausa dibedakan klausa bebas ( klausa yang mempunyai unsur-unsur lengkap,
sekurang-kurangnya mempunyai subjek dan predikat; dan mempunyai potensi menjadi
kalimat mayor) dan klausa
terikat (klausa yang unsurnya tidak lengkap, mungkin hanya subjek
saja, objek saja, atau keterangan saja).
KALIMAT
Pengertian Kalimat
Dengan
mengaitkan peran kalimat sebagai alat interaksi dan kelengkapan pesan atau isi
yang akan disampaikan, kalimat didefinisikan sebagai “ Susunan kata-kata yang
teratur yang berisi pikiran yang lengkap ”.
Jenis Kalimat
1) Kalimat Inti dan Kalimat Non-Inti
2) Kalimat Tunggal dan Kalimat Majemuk
3) Kalimat Mayor dan Kalimat Minor
4) Kalimat Verbal dan Kalimat non-Verbal
5)
Kalimat Bebas dan Kalimat Terikat
6) Intonasi Kalimat
Modus,
Aspek, Kala, Modalitas, Fokus, dan Diatesis
Modus
Modus adalah pengungkapan atau penggambaran suasana
psikologis perbuatan menurut tafsiran si pembaca atau sikap si pembicara
tentang apa yang diungkapkannya.
Aspek
Aspek adalah cara untuk memandang pembentukan waktu secara
internal di dalam suatu situasi, keadaan, kejadian, atau proses.
Kala
Kala atau tenses adalah informasi dalam kalimat yang
menyatakan waktu terjadinya perbuatan, kejadian, tindakan, atau pengalaman yang
disebutkan di dalam predikat.
Modalitas
Modalitas adalah keterangan dalam kalimat yang menyatakan sikap
pembicara terhadap hal yang dibicarakan, yaitu mengenai perbuatan, keadaan, dan
peristiwa; atau juga sikap terhadap lawan bicaranya.
Fokus
Fokus adalah unsur yang menonjolkan bagian kalimat sehingga
perhatian pendengar atau pembaca tertuju pada bagian itu.
Diatesis
Diatesis adalah gambaran hubungan antara pelaku atau peserta
dalam kalimat dengan perbuatan yang dikemukakan dalam kalimat itu.
WACANA
Pengertian wacana
Wacana adalah satuan bahasa yang lengkap, sehingga dalam
hierarki gramatikal merupakan satuan gramatikal tertinggi dan terbesar.
Alat Wacana
Alat-alat gramatikal yang dapat digunakan untuk membuat sebuah
wacana menjadi kohesif, antara lain: Pertama, konjungsi, yakni alat untuk
menghubung-hubungkan bagian-bagian kalimat; atau menghubungkan paragraf dengan
paragraf. Kedua,
menggunakan kata ganti dia, nya, mereka, ini, dan itu sebagai rujukan anaforis
sehingga bagian kalimat yang sama tidak perlu diulang melainkan menggunakan
kata ganti. Ketiga,
menggunakan elipsis, yaitu penghilangan bagian kalimat yang sama yang terdapat kalimat
yang lain.
Jenis Wacana
Berkenaan dengan
sasarannya, yaitu bahasa lisan atau bahasa tulis, dilihat adanya wacana lisan
dan wacana tulis..
Subsatuan Wacana
Dalam wacana
berupa karangan ilmiah, dibangun oleh subsatuan atau sub-subsatuan wacana yang disebut
bab, subbab, paragraf, atau juga subparagraf. Namun, dalam wacana –wacana
singkat sub-subsatuan wacana tidak ada.
Komentar
Posting Komentar