rangkuman statistika bahasa indonesia


BAB 1
PENDAHULUAN
A.      STATISTIK DAN STATISTIK PENDIDIKAN

1.       Pengertian Statistik
        Secara etimologis kata “statistik” berasal dari kata status (bahasa latin) yang mempunyai persamaan arti dengan kata state (bahasa inggris) atau kata staat (bahasa belanda), dan yang didalam bahasa Indonesia diterjemahkan menjadi Negara.

        dalam kamus bahasa inggris akan kita jumpai kata statistics dan katab statistic. Kedua kata itu mempunyai arti yang berbeda. Kata statistics artinya “ilmu statistik”, sedangkan kata statistic diartikan sebagai “ukuran yang diperoleh atau berasal dari sampel”, yaitu sebagai lawan dari kata “parameter” yang berarti “ukuran yang diperoleh atau berasal dari poulasi”

2.       Penggolongan statistic
        Berdasarkan tingkat pekerjaannya (tahapan yang ada dalam kegiatan statistik), statistic sebagai ilmu pengetahuan dapat dibedakan menjadi dua golongan, yaitu: (1) statistic deskriptif dan (2) statistic inferensial.
statistic deskriptif yaitu statistic sederhana dan statistic inferensial yaitu statisti lanjut
3.       Cirri khas statistic
        pada dasarnya statistic sebaga ilmu pengetahuan memiliki tiga cirri khusus, yaitu:
* Statistik selalu bekerja dengan angka atau bilangan
* Statistik bersifat objektif
* Statistik bersifat universal
4.       Permasalahan statistic
        Ada tiga permasalahan dasar ada statistic, yaitu: (1) Permasalan tentang tara-rata (Averange), (2) Perasalahan tentang emencaran dan penyebaran (Variability atau Dispersion, dan (3) Permasalan tentang saling-hubungan (korelasi)
5.       Pengertian statistic pendidikan
        Statistik dapat diberi pngertian sebagai data statistic, kegiatan statistic, metode statistic dan ilmu statistic. Kata “statistic” dalam istilah “satistik pendidikan” dalam buku ini adalah statistic dalam pengertian sebagai ilmu pengetahuan, yaitu ilmu pengetahuan yang membahas dan mempelajari dan mengembangkan prinsip-prinsip, metode dan prosedur  yang perlu ditempuh, dalam rangka pengumpulan, penyusunan, penyajian, penganalisisan bahkan keterangan yang berwujud angka.
6.       Fungsi dan kegunaan statistic dalam dunia pendidikan
        Fungsi yang dimiliki oleh statistic dalam dunia pendidikan terutama bagi para pendidik (pengajar, guru, dosen dan lain-lain) adalah: menjadi alat bantu.
        Bagi seorang seorang pendidik, statistic juga memiliki peran yang cukup besar; sebab menggunakan alat statistic sebagai alat bantu, maka pada data eksak itu ia akan dapat:

a. memperoleh gambaran.
b. mengikuti perkembangan atau pasang-surut mengenai gejala.
c. melakukan pengujian.
d. mengetahuai, gejala yang satu apa ada hubungannya dengan gejala yang lain.
e. menyusun laporan yang berupa data.
f. menarik kesimpulan secara logis.


B.      DATA STATISTIK DAN DATA STATISTIK PENDIDIKAN
1.       Pengrtian data statistik
        data statistic adalah data yang berwujud angka atau bilangan, tapi tidak semua angka dapat disebut sebagai data statistic, sebab untuk disebut data statistic harus memenuhi persyaratan tertentu yaitu agregatif.
penelitian yang bersifat agregatif artinya:
a. bahwa penelitian itu boleh hanya mengenai satu individu saja.
b. bahwa penelitian atau pencatatan harus satu kali saja.
2.       Penggolongan data statistic
        sebagai kumpulan bahan yang berwujud angka, data statistic dapat dibedakan menjadi beberapa golongan, tergatung dari segi mana pembedaan itu dilakukan.
a. Penggolongan data statistic berdasarkan sifatnya
        Ditinjau dari segi sifat angkanya, data statistic dapat dibedakan menjadi dua golongan, yaitu: data kontinyu dan data diskrit.
b. Penggolonga data statistic berdasarkan cara menyusun angkanya
        Ditinjau dari menyusn angkanya, data statistic dapat dibagi menjadi tiga macam, yaitu: data nomina, data ordinal dan data interval.
c. Penggolongan data statistic berdasarkan bentuk angkanya
        ditinjau ari segi bentuk angkanya, data statistic dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu: data tunggal dan data kelompokan
d. Penggolongan data statistic berdasarkan sumbernya
        ditinjau dari segi sumbernya, data statistic dibedakan menjadi dua macam, yaitu: data perimer dan data sekunder.
e. Penggolongan data statistic berdasarkan waktu pengumpulannya
        ditinjau dari segi pengumpulannya, data statistic dapat dibedakan menjadi dua golongan, yaitu: data seketika dan data urutan waktu.
3.       Sifat data statistic
        Statistik adalah data yang berwujud angka, data statistic memiliki beberapa sifat tertentu, antara lain adalah:
a. data statistic memiliki nilai relative.
b. data statistic memiliki nilai rata.
c. data statistic memiliki batas bawah relative.
d. data statistic yang berbentuk data kelompokan memiliki nilai tengah atau titik tengah.
e. data statistic sebagai data angka, dalam proses perhitungannya tidak menggunakan system pecahan.
f. data statistic sebagai data angka, dalam proses perhitungannya menggunakan system pembulatan angkatertentu.


C.      PENGUMPULAN DATA STATISTIK
        Dalam menghimpun data statistic kependidikan, statistic dalam ilmu pengetahuan telah mengembangkan prinsip.
1.       Prinsip pengumpulan data statistic
        prinsipnya ialah dengan waktu, tenaga, biaya, dan alat yan sehemat mungkin, dapat dihimpun data yang lengkap, tepat dan dapat dipercya.
a. lengkapnya data
        kita harus berupaya semaksimal mungkin untk menghimpun data yang selengkap-lengkapnya, dan bukan data yang sebanyak-banyaknya.
b. Tepatnya data
*jenis atau macam datanya.
*waktu pengumpulannya.
*kegunaan atau relevansinya sesuai dengan tujuan pengumpulan data.
*alat atau instrument yang dipergunakan untuk menghimpun data.
c. Kebenaran data yang dihimpun
        data yang dihimpun harus benar dan terpercaya jika tidak maka akan jau menyimpang dari keadaan yang sebenarnya.
2.       Cara pengumpulan data statistic kependidikan
        pengumpulan data statistic dapat dilakukan denga dua maca cara, yaitu: sensus dan sampling
a. Sensus
        sensus ialah mengumpulkan data dengan jalan mencatat atau meneliti seluruh elemen.
b. Sampling
        mengumpulkan data dengan jalan mencatat atau meneliti sebagian kecil saja dari seluruh elemen.











BAB 2
MASALAH DISTRIBUSI DAN FREKUENSI


A.      PENGANTAR
        setiap kalikita melakukan kegiatan pengumpulan data statistik, maka pada umumnya kegiatan itu menghasilkan kumpulan data angka yang keadannya tidak teratur, berserak dan masih merupakan bahan keterangan yang sifatnya kasar danmentah.
        tidak terlepasdengan hubungannya diatas, maka tugas dari statistik sebagai ilmu pengentahuan adalah menyajukan atau mendeskripsikan data yang telah berhasil di himpun itu secara teratur, ringkas dan mudah di mengerti.
B.      PENGERTIAN VARIABEL
        kata fariabel berasal dari bahasa inggris yaitu variable yang artinya ubahan, faktor tak tetap, atau gejala yang dapat di ubah-ubah
C.      PENGERTIAN FREKUENSI
        kata frekuensi berasal dari bahasa inggris yaitu frequency yang berarti kekerapan, keseringan, atau jarang kerapnya dalam statistik.
D.      PENGERTIAN DISTRIBUSI FREKUANSI
        kata distribusi berasaldari bahasa inggris yaitu distribution yang artinya yaitu penyaluran, pembagian atau pencaran, jadi distribusi frekuensi dapat diartikan penyaluran frekuensi.
E.       TABEL DISTRIBUSI FREKUENSI
1.       Pengertian tabel distribusi frekuensi
        apa yang dimaksud dengan tabel, tidak lain adalah alat penyajian data statistik yang berbentuk (dituang dalam kolom dan lajur)
2.       Tabel distribusi frekuensi dan macamnya
        dalam dunia statistik kita mengenal berbagai macam tabel distribusi frekuensi, namun dalam buku  ini hanya dikemukakakn beberapa saja, yang dipandang penting dan relevan saja.
a. Tebel distribusi frekuensi data tunggal
        tabel distribusi frekuensi data tunggal adalah salah satu jenis tabel statistikyang didalamnya disajikan frekuensi dari data angka.
b. Tabel distribusi data kelompokan
        tabel distribusikelompokan adalah jenis tabel statistik yang didalamnya disajikan pencaran frekuensi dari data angka
c. Tabel distribusi kumulatif
        Tabel distribusi kumulatif ialah salah satu tabel statistikyang didalamnya disajikan frekuensi yang dihitung terus meningkat
d. Tebel distribusi frekuensi relatif
        tabel distribusi frekuensi relatif yaitu dinamakan tabel persentase, dikatakan frekuensi relatif karena yang disajikan bukan frekuensi yang sebenarnya.
e. Tabel persentase kumulatif
         seperti halnya tabel distribusi frekuensi tabel persentase atau tabel distribusi frekuensi relatifpun dapat diubah kedalam bentuk tabel persentasekumulatif (tabel distribusi frekuensi relatif kumulatif)
F.       CARA MEMBUAT TABEL DISTRIBUSI FREKUENSI
        dari tabel distribusi frekuensi yang dikemukakan diatas, hanya ada dua saja yang perlu dibahas, yaitu tabel distribusi frekuensi tunggal dan kelompok.
1.       Cara membuat tabel distribusi frekuensi data tunggal
          misalkan dari 10 mahasiswa yang menempuh ujian ulangan secara lisan dalam mata kuliah statistik pendidikan satu orang mencapai 80, maka nilai yang kita hadapi masih berfrekuensi1.
2.       Cara membuat tabel distribusi frekuensi data kelompokan
        jika penyebaran angka/skor nilai yang kita sajikan berbentuk tabel distribusi frekuensiitu demikian luas dan besar, untuk mencegah kejadian yang demikian itu, maka tahap data statistik (yang berbentuk angka/skor itu) perlu dilakukan pengelompokan terlebih dahuli, setelah itu barulah dihitung frekuensi masing-masing kelompok nilai.
G.     GRAFIK SEBAGAI ALAT PENGGAMBARAN DISTRIBUSI FREKUENSI
        tabel distribusi frekuensi maupun grafik, masing-masing memiliki keunggulan dan kelemahan tertentu. Pada dasarnya kelemahan yang terdapat pada tebel distribusi frekuensi merupakan keunggulan grafik, sebaliknya keunggulan yang dimiliki oleh tabel distribusi frekuensi merupakan kelemahan grafik.
H.      CARA MELUKISKAN DISTRIBUSI FREKUENSI DALAM BENTUK GRAFIK POLIGON (POLYGON FREQUENCY)
        grafik poligon dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu, grafik poligon data tunggal dan grafik poligon kelompokan
I.        CARA MELUKISKAN DISTRIBUSI FREKUENSI DALAM BENTUK GRAFIK HISTOGRAM (HISTOGRAM FREQUENCY)
        Seperti halnya poligon, grafik histogram juga dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu, (1) grafik histogram data tunggal.








BAB 3
MASALAH RATA-RATA (AVERANGE)

A.      PENGANTAR
Cara yang kita tempuh dalam menyajikan dan menggambarkan distribusi frekuensi data kuantitatif yang sedang kita teliti yaitu dengan jalan membuat berbagai macam tabel distribusi frekuensi dan grafik seperti yang telah dikemukakan pada bab ll, setidaknya dapat membantu diri kita selaku seorang peneliti, dalam rangka memperoleh gambaran yang ringkas dan jelas tentang ciri atau sifat yang dimiliki oleh data yang sedang kita jadikan saran penelitian itu.
B.      PENGERTIAN RATA-RATA
        istilah rata-rata dalam kehidupan kita sehari-hari sebenarnya merupakan istilah yang acapkali yang seting kali kita jumpai dan bahkan kita gunakan karena itu istilah tersebut kiranya bukan lagi merupakan istilah yang asing lagi bagi kita.
C.      UKURAN RATA-RATA DAN MACAMNYA
*rata-rata hitung atau nilai rata-rata hitung (arithmetic mean, yang sering kali disingkat dengan mean saja),
*modus atau mode, yang biasa dilambangkan dengan Mo
*rata-rata ukur atau nilai ukur (geometric mean) yang biasa dilambangkan dengan GM,
*rata-rata harmonik atau nilai rata-rata harmonik (harmonic mean), yang biasa dilambangkan dengan HM.
1.       Nilai rata-rata hitung (Mean)
        seperti telah dikumpulkan terdahulu, dalam bahasa inggris nilai rata-rata hitungdikenal sebagai dengan istilah arithmatic mean, atau sering disingkat dengan mean saja,.
a. Pengertian Mean
        Secara singkat pengertian tentang mean dapat diartikan sebagai berikut.
mean dari sekelompok (sederetan) angka (bilangan) adalah jumlah dari keseluruhan angka (bilangan) yang ada, dibagi dengan banyaknya angka (bilangan) tersebut.
b. Cara Mencari Mean
        mencari mean dapat dilakukan dengan berbagai macam cara, tergantung dari data yang akan dicari meannya itu, apakah data tunggal ataukah data kelompokan.
2.       Cara Mencari Mean Untuk Data Kelompokan
        untuk data kelompokan mean dapat diperoleh dengan menggunakan dua metode, yaitu dengan metode panjangbdan metode singkat.
BAB 4
MASALAH PENYEBARAN DATA
A.      PENGANTAR
pada bagian awal dari bab 3 telah dikemukakan, bahwa penyajian data statistik dalam berbagai bentuk tabel distribusi frekuensi dan grafik, sedikit banyak telah banyak membantu seorang statistisi (pekerja statistik) atau seorang peneliti dalam rangka mengenal atau mengetahui ciri atau sifat yang terkandung dalam sekumpulan bahan dan keterangan (data)yang berupa angka
B.      PENGERTIAN UKURAN PENYEBARAN DATA
        bertitik-tolak dari uraian diatas, kiranya tidak sulit untuk memberikan batasan tentang ukuran penyebaran data itu yakni, berbagai macam ukuran statistik yanf dapat digunakan untuk mengetahui luas penyebaran data, atau variasi data,  atau homogenitas data, atau stabilitas data.
C.      MACAM-MACAM UKURAN PENYEBARAN DATA
        dalam dunia statistik, dikenal beberapa macam ukuran penyebaran data, dari ukuran yang paling sederhana (kasar) sampai dengan ukuran yang dipandang memiliki kadar ketelitian yang tinggi yaitu, (1) range (2) deviasi yaitudeviasi kuartil, deviasi rata-rata dan deviasi standar. (3) deviasi Variance dan (4) ukuran penyebaran relatif.
a. Pengertian range
        range biasanya dilambangkan dengan R adalah salah satu ukuran statistik yang menunjukan jarak penyebaran antar skor yang terendah sampai skor yang tertinggi
b. Cara mencari range
         kian kecil range dari suatu distribusi data, kian cenderung bagi kita untuk menganggap bahwa mean yang kita peroleh merupakan wakil yang presentatifdata yang bersangkutan
c. Penggunaan range
        range kita gunakan sebagai ukuran, apabilaapabila diwaktu yang singkat kita ingin memperoleh gambaran tentang penyebaran data yang sedang kita selidiki dengan mengabaikan faktor ketelitian atau kecermatan
d. Kebaikan dan kelemahan range
        kebaikan range sebagai salah satu penyebaran data ialah menggunakan range dalam waktu singkat dapat diperoleh gambaran umum mengenai luas penyebaran data yang sedang kita hadapi.
        adapun kelemahannya yaitu range akan sangat tergantung pada nilai-nilai ekstrimnya, range sebagai penyebaran ukuran data, tidak memperhatikan distribusiyang terdapat didalam range itu sendiri.
3.       Deviasi
ukuran penyebaran data selanjutnya yang akan kita pelajari  adalah deviasi (deviation)
A.      Pengertian Deviasi
        dalam statistik, yang dimaksud dengan deviasi ialah selisih atau simpangan dari masing-masing skor atau interval, dari rata-rata nilai hitungnya (deviation for the mean)
B.      Deviasi Rata-Rata
        agar deviasi dapat dimanfaatkan sebagai ukuran variabilitas, maka penjumlahan itu dilakukan terhadap harga mutlaknya. Setelah seluruh harga mutlak deviasi jumlahkan, lalu hitung rata-ratanya.

BAB 5
MASALAH HUBUNGAN ANTAR VARIABEL (TEKNIK ANALISIS KORELASIONAL)
A.      Pengertian korelasi
        kata korelasi berasal dari bahasa inggris correlation. Dalam bahasa indonesia sering diterjemahkan dengan hubungan atau saling hubungan atau hubungan timbal balik.
        dalam ilmu statistik istilah korelasi diberi arti sebagai hubungan antar variabel atau lebih.
         hubungan antar dua variabel dikenal dengan istilah bivariate correlation, sedangkan hubungan antar lebih dua variabel disebut multivariate correlation.
B.      Arah korelasi
        hubungan antar variabel itu jika ditilik dari segi arahnya, dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu hubungan yang sifatnya satu arah, dan hubungan yang sifarnya berlawanan arah.
        hubungan yang bersifat searah diberi nama korelasi positif, sedangkan yang berlawanan arah dibei nama korelasi negatif.
C.      Peta korelasi
        arah hubungan yang kita cari korelasinya, dapat kita amati melalui sebuah peta atau diagram, yang kita kenal dengan nama peta korelasi.
D.      Angka korelasi
1.       Pengertiannya
        tinggi rendah, kuat lemah atau besar kecilnya suatu korelasi dapat diketahui dengan melihat besar kecilnya suatu angka (koefisien) yang disebut angka indeks korelasi atau coeffisien of correlation.
2.       Lambangnya
        angka korelasi bisa diberi lambang dengan huruf tertentu, misalnya r xy sebagai lambang koefisien korelasi pada teknik korelasi product moment, p.
3.       Besarnya
        angka korelasi itu besarnya berkisar antar 0 sampai dengan 1,00
4.       Tandanya
         korelasi antar variabel X dan variabel Y disebut korelasi positif apabila angka indeks korelasinya bertanda plus (+)
5.       Sifatnya
        angka indeks korelasi yang diperoleh dari proses perhitungan itu sifatnya relatif, yaitu angka yang fungsinya melambangkan indeks hubungan antar variabel yang dicari korelasinya.
E.       TEKNIK ANALISIS KORELASIONAL, PENGERTIAN, TUJUAN DAN PENGGOLONGANNYA
1.       Pengertiannya
        teknik korelasional ialah teknik analisis statistik  mengenai hubungan antar dua variabel atau lebih.
2.       Tujuannya
        teknik analisis korelasional memiliki tiga macam tujuan yaitu,
a. Ingin mencari bukti
b. Ingin menjawab pertanyaan
c. Ingin memperoleh kejelasan dan kepastian
3.       Penggolongannya
        teknik analisis korelational dapat dibedakan menjadi dua golongan, yaitu teknik analisis korelasional bivariant dan teknik analisis korelasional multivariant
4.        Cara mencari korelasi pada teknik analisis korelasional bivariant
        sebagaimana dikemukakan oleh borg dan gall dalam bukunya education research, terdapat 10 macam teknik perhitungan korelasi yang termasuk dalam teknik analisis korelasional bivariant yaitu
*teknik korelasi produk moment
*teknik korelasi tata jenjang
*teknik korelasi koefisien Phi
*teknik korelasi kontingensi
*teknik korelasi poin biserial
*teknik korelasi biserial
*teknik korelasi kendall tau
*teknik korelasi rasio
*teknik the widespried correlation
*teknik korelasi tetrakorik
F.       TEKNIK KORELASI PRODUK MOMENT
1. Pengertiannya
        adalah salah satu teknik untuk mencari korelasi antar dua variabel yang kerap kali digunakan
2. Penggunaannya
        kita pergunakan apabila kita berhadapan dengan kenyataan variabel yang kita korelasikan berbentuk gejala atau data yang  bersifat kontinu, sampel yang diteliti  mempunyai sifat homogen atau setidak-tidaknya mendekati homogen, regresinya merupakan regresi linear.
4. Lambangnya
        kuat lemah atau tinggi rendahnya korelasi antar dua variabel yang kita teliti dapat diketahui dengan melihat besar kecilnya angka indeks korelasi, yang pada teknik korelasi produk moment diberi lambang “r” sering disebut “r” produk  moment.
5. Cara mencari angka indeks korelasi produk moment
        apabila data yang  kita hadapi data tunggal sedang number of casesnya kurangdari 30 dengan istilah lain yang diteliti sampel kecil maka seperti yang dikemukakan oleh hery E. Bahwa angka indeks korelasi produk moment dapat dihitung  menggunakan  enam cara.
6. Cara memberikan interpretasi terhadap angka indeks korelasi “r” produk moment
        ada dua macam yang dapat kita tempuh yaitu, dilakukan dengan secara kasar atau dilakukan dengan cara sederhana dan selanjutnya interpretasiitu diberikan terlebih dahulu berkonsultasi pada tabel nilai “r” produk moment
7. Cara mencari (menghitung) dan memberikan interpretasi terhadap angka indeks korelasi “r” produk moment
*untuk yang data tunggal yaitu dimana N kurangdari 30 dengan terlebih dahulu memperhitungkan deviasi standarnya
G.     TEKNIK KORELASI TATA JENJANG
(=TEKNIK KORELASI RANG ORDER=
RANG ORDER CORRELATION= RANK
DIFFERENCE CORRELATION)
1.       Pengertiannya
        teknik korelasi tata jenjang dalam dunia statistik dikenal sebagai teknik analisis korelasional yang paling sederhana.
        pada teknik korelasi tata jenjang ini, besar kecilnya atau kuat lemahnya korelasi antar variabel yang sedang kita selidiki korelasinya kita ukur berdasarkan perbedaan urutan kedudukan skornya , jadi bukan didasarkan pada skor hasil pengukuran yang sebenarnya.
2.       Penggunaannya
         teknik ini dapat efektif digunakan apabila yang dijadikan sempel dalam penelitian lebih dar  sembilan tetapi kurang dari tigapuluh dengan kata lain, N antara 10-29. Karena itu apabila N sama dengan atau lebih dari 30 makasebaiknya jangan digunakan teknik korelasi ini.
3.       Lambangnya
        dulambangkan dengan huruf P
4.       Rumusnya
        P= angka indeks korelasi tata jenjang, 6&1= bilangan konstan (tidak boleh diubah-ubah), D= Different, N= Number ofcases.
H.      TEKNIK KORELASI PHI (COEFFICIENT CORRELATION)
        Teknik korelasi phi adalah salah satu teknik analisis korelational yang dipergunakan apabila data yang dikorelasikan adalah data yang benar-benar dikotomik, ababila variabelnya bukan merupakan variabel diskrit dan kita ingin menganalisis data, tersebut dengan menggunakan teknik analisis korelational phi, maka variabel tersebut terlebihdahulu harus diubah menjadi variabel  diskrit.
I.        TEKNIK KORELASI KOEFISIEN KONTINGENSI
Pengertiannya
        adalah salah satu yeknik  analisis korelasional bivariant, yang dua buah variabelnya dikorelasikan adalah berbentuk karegori atau merupakan gejala ordinal. Misalnya, tingkat pendidikan tinggi, menengah, rendah, pemahaman terhadap agama  islam baik, cukup, kurang dan sebagainya.
J.        TEKNIK KORELASI POIN BISERIAL
Pengertian dan penggunaannya
        adalah salah satu teknik analisis korelasional bivariant yang biasa dipergunakan untuk mencari korelasi antar dua variabel, yang prtama berbentuk variabel kontinum (misalnya skor hasil tes) dan yang kedua yaitu berbrntuk variabel diskrit murni (misalnya betul atau salahnya calon dalam menjawab butir-butir soal test.








































BAB 6
MASALAH PERBEDAAN ANTER VARIABEL (TEKNIK ANALISIS KOMPARASIONAL)


A.      PENGANTAR KOMPARASI
        istilah komparasi atau komparasional yang digunakan dalam buku ini diambil dari kata comparison dengan arti perbandingan atau pembandingan.
        jhon E dan hassan shadily mengemukakan tiga buah contoh penggunaan kata comparison yaitu (1) it’s difficult to comparison the two mean artinya,  sulit tuk membandungkan kedua lelaki itu. (2) the comparison of dutch and german is interesting berarti, perbandingan bahasa jerman dan belanda menarik hati dan (3) in comparison with chinese, malay is easy for speaker of english yang berarti, kalau dibandingkan dengan bahasa cina, bahasa melayu, lebih mudah bagi orang yang berbahasa inggris.
B.      PENGERTIAN PENELITIAN KOMPARASI
        berbicara tentang pengertian penelitian komparasi, suharsimi arikunto dalam bukunya mengutip  pidato pengukuhan menjelaskan bahwa penelitian komparasi pada pokoknya  adalah penelitian yang  berusaha untuk menemukan persamaan dan perbedaan tentang benda, tentang orang, tentang prosedur kerja, tentang ide, kritik terhadap oang, kelompok, terhadap suatu ide atau suatu prosedur kerja.
C.      PENGERTIAN TEKNIK ANALISIS KOMPARASIONAL
        yaitu salah satu teknik  analisis kuantitatif atau salah satu teknik analisis statistik yang dapat digunakan untuk menguji hipotesis mengenai ada tidaknya perbedaan itu memang ada, apakah perbedaan itu merupakan perbedaan yang berarti atau meyakinkan (signifikan), ataukah perbedaan itu hanyalah secara kebetulas saja (by chance)
D.      TEKNIK ANALISIS KOMPARASIONAL  DAN  PENGGOLONGANNYA
        Dalam menguji perbedaan antar variabel yang sedang diteliti, mungkin saja variabelnya dua buah atau mungkin pula lebih dari dua buah.
        adapun apabila variabel yang diperbandingkan itu lebih dari dua buah, maka teknik analisisnya disebut teknik analisis komparasional multivariant
        dalam buku ini pembicaraan hanya akan dibatasi pada teknik analisiskomparasional bivariant. Adapun pembicaraan mengenai  teknik analisis komparasional multivariat akan dikemukakan dalam buku tersendiri.

BAB 7
TES “t” (“t”TEST) DAN TEST “KAI KUADRAT” (“CHI SQUARE” TEST) SEBAGAI TEKNIK ANALISIS KOMPARASIONAL BIVARIAT
A.      PENGANTAR
        Dalam penelitian komparasional yang melakukanpembandingan antarbdua variabel yaitu, apakah memang secara signifikan dua variabel yang sedang di perbandingkan atau dicari pembedaannya itu memang berbeda, ataukah perbedaan ituterjadisemata-mata karena kebutuhan saja (by chance).
B.      PENGERTIAN TEST “t”
        adalah suatu test statistik yang dipergunakan untuk menguji kebenaran atau kepalsuan hipotesis nihil yang menyatakan bahwa diantara dua buah mean sampel yang diabil secara random dari populasi yang sama, tidakterdapat perbedaan yang signifikan.
        tujuan utama kegiatan penelitian antara lain iaah menemukan prinsip yang dapat diperlakukanscara umum atau bersifat universal, untuk mendapat yang universal itu, secara ideal teoritis, seorang peneliti seharusnya meneliti keseluruhan objek yang ia hadapi, dengan kata lain meneliti populasinya.
        sampel sebagai miniatur population,diperoleh dengan cara melakukan reduksi terhadap populasi dan dengan mereduksi populasi kedalam bentuk sampel itu, seorang penliti bermaksud melakukan generalisasi terhadap populasinya, atas dasar sampel tersebut.
        sampel adalah suatu proporsi kecil dari populasi yang harusnya diteliti, yang dipilih atau ditetapkan untuk keperluan analisis. Dengan meneliti sampelnya saja peneliti berhrap akan dapat menarik kesimpulan tertentu yang akan dikenakan terhadap populasinya.
        dalam hubungannya dengan penarikan sebuah sampel dari populasi, maka sebagian besar prinsip inferensi statistik adalah didasarkan atas asumsi  pemilihan sampel secara random (secara acak), baik dengan cara melakukan undian, maupun dengan cara menggunakan angkakelipatan, atau tabel random.
C.      PENGGOLONGAN TEST “t”
        berdasarkan keadaan sampelnya itu, pada umumnya para ahli statistik menggolongkan test “t” menjadi dua macam yaitu,
1.       Test “t” untuk sampel kecil (N kurang dari 30)
2.       Test “t” untuk sampel besar (N sama dengan atau lebih besardari 30)
D.      PENGERTIAN TEST TAI KUADRAT
        yaitu teknik analisis komparasional yang mendasarkan diri pada perbedaan frekuensi ddari data yang sedang kita selidiki.
E.       PENGGOLONGAN TEST KAI KAUDRAT
        teknik analisis test kai kuadrat dapat dibedakan menjadi 6 macam golongan, yaitu disesuaikan dengan keadaan data atau maksud penggunaannya.
1.       Test kai kuadrat untuk menguji atau mengetes perbedaan frekuensi fariabel tunggal
2.       Test kai kuadrat untuk menguji atau mengetes perbedaan frekuensi variabel ganda, dimana sel-selnya berfrekuensi 10 atau lebihdari 10
3.       Test kai kuadrat untuk menguji atau mengetes perbedaan frekuensi variabel ganda, dimana terdapat sel yang berfrekuensi  kurang dari 10 (dengan korelasi yates)
4.       Test kai kuadrat untuk menguji atau mengetes perbedaan presentase
5.       Test kai kuadrat untuk menguji atau mengetes perbedaan signifikansi korelasi
6.       Test kai kuadrat untuk menguji atau mengetes perbedaan normalitas distribusifrekuensi.

BAB 8
CONTOH PENGGUNAAN TEST “t”


A.      TEST “t” UNTUK DUA SAMPEL KECIL YANG SALING BERHUBUNGAN
        persoalan pokok yang harus kita pecahkan atau kita jawab dalam penelitian ini adalah, apakah hipotesis nihil (yang telah diajukan dimuka) yang menyatakan tidak adanya perbedaan sikap agama yang signifikan dikalangan paa siswa SMTA, antara sesudah dan sebelum diterapkannya metode M itu dapat diterima atau disetujui karena bukti kebenarannya (tidak didukung oleh data hasil penelitian)? Menerima atau menyetujui hipotesis nihil akan berarti menolak hipotesis alternatif, untuk mengetes mana yang benar diantara kedu hipotesis tersebut, kita lakukan perhitungan yang langkah-langkahnya  seperti pada sub-bab 2.
B.      TEST “t” UNTUK DUA SAMPEL KECIL YANG SATU SAMA LAIN TIDAK ADA HUBUNGANNYA
        Contoh seperti yang dikemukakan diatas merupakan contoh penggunaan test “t”, dengan dua sampel yang sedang kita teliti perbedaannya (sampel kecil) mempunyai hubungan antara yng satu dengan yang lain. Dikatakan ada hubungan sampel satu san sampel dua, sebab skor yang kita cari perbedaannya itu adalah sumber dari subjek yang sama, dalam contoh diatas misalnya, skor 78 dan skor 75 adalah skor yang dimiliki A sebelum dan sesudah diterapkannya metode baru “M”,jadi kedua skor sikap kedua agamaan itu ada pertaliannya antara yang satu dengan yang lain.
        pada pembicaraan lebih lanjut akan dikemukakan contoh penggunaan test “t” untuk dua buah sampel kecil, yang tidak ada hubungannya antara satu dengan yang lain.
C.      TEST UNTUKN DUA SAMPEL BESAR YANG SATU SAMA LAIN SALING BERHUBUNGAN
Contoh penggunaannya
a. Contoh test “t” untuk dua sampel besar, yang satu sama lain saling berhubungan, yang datanya berupa datatunggal dan range-nya kurang lebih dari 30.
        misalkan dalam penelitian eksperimental dengan menggunakan 50 orang siswa kelas coba (kelas eksperimen), berhasil dihimpun data berupa skor yang melambangkan sikap keagamaan mereka sesudah dan sebelum mereka diajar dengan metode baru.
D.      TEST “t” UNTUK DUA SAMPEL BESAR YANG SATU SAMA LAIN TIDAK MEMPUNYAI HUBUNGAN
Contoh penggunaanya
        studi eksperimen yang dilaksanakan dengan tujuan untuk menguji kebenaran/kepalsuan hipotesis yang menyatakan bahwa dengan menggunakan metode mengajar yang baru, prestasi belajar para siswa SMTA lebih baik dari pada diajar dengan menggunakan metode lama, telah menetapkan 50 orang siswa SMTA yang diajar dengan menggunakan metode baru (Variabel X), dan 50 orang siswa SMTA yang diajar denagn menggunakan metode lama (Variabel Y), sebagai sampel penelitian.

BAB 9
CONTOH PENGGUNAAN TEST KAI KUADRAT


A.      TEST KAI KUADRAT UNTUK MENGETES PERBEDAAN FREKUENSI VARIABEL TUNGGAL
                berikut ini akan dikemukakan sebuah contoh penggunaan test kai kuadrat untuk mengetes perbedaan frekuensi yang variabelnya berbentuk variabel tunggal.
                misalkan suatu kegiatan penelitian dilakukan dengan tujuan antara lain untuk mengetahui bagaimana pendapat para staff pengajar disebuah perguruan tinggi tehadap efektifitas pelaksanaan sistem kretdit semester sebagai sistem baru yang diterapkan  secara menyeluruh disemua fakultas dalam lingkungan perguruan tinggi tersebut.
                kepada 100 orang pengajar yang secara random telah ditetkan sebagai sampel penelitian, diajukan pertanyaan yang isinya meminta pendapat mereka, apakah sistem kredit semester yang mulai diterapkan dilingkungan perguruan tinggi itu, lebih efektif, sama saja, atau tidak lebih efektif jika dibandingkan dengn sistem yanglama.
B.      TEST KAI KUADRATBUNTUK MENGETES PERBEDAAN FREKUENSI VARIABEL GANDA YANG SEL-SELNYA BERFREKUENSI 10 ATAU LEBIHDARI 10
                Sejumlah 80 pegawai negeri yang dikelompokan menjadi dua kategori yaitu pegawai golongan 3 ke atas (30 orang) dan pegawai golongan 2 kebawah (50 orang), telah ditetapkan sebagai sampel yang diambil secara random dalam kegiatan penelitian yang antara lain bertujuan ingin mengetahui bagaimana sikap para pegawai negeri tersebut terhadap kemungkinan dilakukannyapemotongan gaji pada setiap bulan, untuk ditabung sebagai asuransi pensiun . mereka  menjawab diantara dua jawaban  yaitu setuju atau tidak.
                data yang berhasil dihimpun dari mereka adalah sebagai berikut,  dari sejumlah 30 orang pegawai golongan 3 keatas, 15 orangmenyatkan setuju dan 15 oranglainnya menyatakan tidak setuju,adapun dari sejumlah 50 pegawai golongan 2 kebawah, 40 orang menyatakan setuju dan 10orang menyatakan tidak setuju.
                dengan demikian hipotesis nihil yang menyatakan tidak adanya perbedaan antarfrekuensi yang di observasi dan frekuensi teoritisnya ditilak. Karena kecenderungan pegawai negeri tersebut diatas adalah setuju, (55 dari 80 orang=68,75%), maka dengan adanya perbedaan yang signifikan antar frekuensi yang diobservasi dan frekuensi teoritisnya itu, cukup mantap untuk dilaksanakannya pemotongan gaji para pegawai tersebut ada setiap bulan, untuk tabungan asuransi pensiun mereka.
C.      TEST KAI KUADRAT UNTUK MENGETES PERBEDAAN FREKUENSIDAR VARIABEL GANDA, DIMANA TERDAPAT TABEL YANG BERFREKUENSI KURANG DARI 10 (DENGAN KOREKSI YATES)
                Jika diantara sel-sel dalam tabel kontingensi kita terdapat sel yang berfrekuensi kurangdari 10, maka dalam perhitungan untuk  memperoleh kai kuadrat, perlu dilakukan koreksi.
                misalnya sejumlah 50 orang siswa SMTA dan 30 orang SMTA diminta menjawb setuju atau tidak setuju terhadap ajakan untuk membentuk  caturwarga setelah mereka kelak berumah tangga (suami istri plus 2 orang anak.
                karena kecenderungan pendapat para siswa dan siswi SMTA yaitu setuju, maka terhadap untuk ajakan catur warga , maka dalam rangka memasyarakatkan NKKSBS (norma keluarga kecil bahagiasejahtera) dikalangan para remaja, tampak tidak ada masalah yang berarti. Demikianlah kurang lebihnya kesimpulan yag dapat kita tarik.
D.      TEST KAI KUADRAT UNTUK MENGETES PERBEDAAN PRESENTASE
                rumus kai kuadrat yang kita pergunakan disini sama saja dengan rumus kai kuadrat yang telah dikemukakan terdahulu. Hanya saja disini harus diingat, harga kai kuadrat yangkita peroleh adalah harga kai kuadrat yang merupakan angka presentase. Karena itu sebelum diberika interpretasi terhadap kai kuadrat, harus kita rubah dulu kedalam bentuk  angka frekuensi.
                kesimpulan yang kita tarik ialah, adanya perbedaan asal sekolah mahasiswa  PTAI tersebut (SMTA agama dan SMTA umum) tidak membawa perbedaan yang signifikan dalam prestasi belajar mereka dalam bidang studi ilmu tafsir. (jadi perbedaan yang tampak antar frekuensi yang di observasi dengan frekuensi teoritis itu, bukanlah merupakan perbedaan yang berarti).
E.       TEST KAI KUADRAT UNTUK MRNGETES SIGNIFIKANSI KORELASI
                Test kai kuadrat juga berguna untuk mengetes apakah korelasi antar dua variabel yang kita selidiki korelasinya itu, termasuk korelasi yang signifikan ataukah tidak.
F.        TEST KAI KUADRAT UNTUK MENGETES SIGNIFIKANSI NORMALITAS DISTRIBUSI
                Kai kuadrat juga dapat digunakan untuk mengetes normalitas distribusi, yaitu untuk menguju hipotesis nihil yang menyatakan bahwa frekuensi yang di observasi dari distribusi nilai-nilai yang sedang diselidiki normalitas distribusinya, tidak menyimpang secara signifikan dari frekuensi teoritiknya dalam distribusi normal teoritis.
                misalkan dari sejumlah 618 orang calon yang mengikuti tes seleksi penerimaan calom mahasiswa baru pada sebuah perguruan tinggi agama islam, berhasil dihimpun data berupa nilai hasil tes seleksi dalam mata ujian pendidikan moral pancasila, sebagaimana tertera pada daftar IX.1.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Macam - Macam Pukulan Dalam Pencak Silat Dan Cara Melakukannya

makalah sosiolinguistik kebijakan dan perencanaan bahasa

Macam macam Tendangan Dalam Pencak Silat