contoh makalah stilistika bahasa indonesia
LINGUISTIK UMUM
“STILISTIKA”
KELOMPOK 9 :
1.
SENJA CIPTA DEWI
2.
MAULANA FAJRIN
3.
DEWI RIZQIAH
4.
ROFIAH
5.
KHOLIFAH
6.
HOIRIYAH
SEKOLAH
TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PERSATUAN
GURU REPUBLIK INDONESIA
BANGKALAN
(TP.
2015-2016)
A. Pengertian
Stilistika
Berbagai pengertian stilistika telah dirumuskan oleh ahli
sastra dan linguistik. Pengertian stilistika secara sederhana dan luas diurai
di bawah ini.
Istilah stilistika berasal dari istilah stylistics
dalam bahasa Inggris.
Istilah stilistika atau stylistics terdiri dari dua kata style dan ics. Stylist adalah pengarang atau pembicara yang baik gaya bahasanya,
perancang atau ahli dalam mode. Ics atau ika adalah ilmu, kaji, telaah. Stilistika adalah ilmugaya atau
ilmu gaya bahasa.
Dalam Tifa Penyair dan Daerahnya, Jassin merumuskan bahwa ilmu bahasa yang
menyelidiki gaya bahasa disebut stilistika atau ilmu gaya(1978:127). Dalam Mitos dan
Komunikasi, “Strategi
untuk SuatuPenyelidikan Stilistika,”
Yunus merumuskan stilistik (a) dibatasi kepada penggunaan bahasa dalam karya
sastra.
Dalam beberapa kamus umum dan istilah pengertian stilistika
itu sama atau hampir bersamaan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1988:859), stilistika, ilmu tentang
penggunaan bahasa dan gaya bahasa di dalam karya sastra. Dalam Kamus
Dewan (1996:1305), Dewan
Bahasa dan Pustaka, Kuala Lumpur, Stilistik:
1) Kajian tentang penggunaan gaya bahasa secara berkesan dalam
penulisan.
2) Berkaitan dengan stail atau gaya, terutama gaya bahasa penulisan.
Dalam Kamus Istilah Sastra, Sudjimar (1990:79) menuliskan stilistika
(Stylistics), ilmu yang menyelidiki penggunaan bahasa dan gaya bahasa di dalam
karya sastra. Dalam Kamus Istilah Sastra, Zaidan dkk (1994:194) menuliskan
stilistika ilmu yang meneliti penggunaan bahasa
dan gaya bahasa dalam karya sastra. Dalam Leksikon
Sastra, Yusuf (1995:277)
menuliskan stilistika (Stylistics), ilmu yang menyelidiki bahasa yang digunakan
dalam karya sastra, perpaduan ilmu linguistik dan sastra.
Dalam Kamus Linguistik, Kridalaksana (1982:159) membeberkan
pengertian stilistika.
1) Ilmu yang menyelidiki bahasa yang dipergunakan dalam karya
sastra; ilmu interdisipliner antara linguistik dan kesusastraan.
2) Penerapan linguistik pada penelitian gaya bahasa.
Dalam Bunga Rampai Stilistika, Sudjiman ( 1993:3) berpengertianbahwa
stilistika adalah mengkaji wacana sastra dengan orientasi lingusitik.
Stilistika mengkaji cara sastrawan memanipulasi
memanfaatkan unsur dan kaidah yang terdapat dalam bahasa dan
efek yang ditimbulkan oleh penggunaannya itu. Stilistika meneliti ciri khas
penggunaan bahasa dalam wacana sastra, ciri-ciri yang membedakan atau
mempertimbangkan dengan wacana non sastra, meneliti derivasi terhadap
tata bahasa sebagai sarana literatur, singkatnya stilistika
meneliti sastra fungsi fuitik suatu bahasa.
B. Sejarah
Stilistika
Dewasa ini, stilistika telah menjadi sebuah cabang ilmu, yang
berasal dariinterdisipliner linguistik dan sastra. Sebelumnya, stilistika belum
dikaji secara ilmiah. Dengan demikian sesungguhnya sudah sejak lama ditelaah.
Di bawah ini diuraikan sejarah stilistika di Barat dan Indonesia Sejak zaman
Plato (427-317 SM) dan Aristoteles (384-322 SM) sesungguhnya telah ada kajian
linguistik tentang proses proaktif dalam kesusastraan. Zaman Plato dan
Aristoteles mungkin terlalu jauh dari zaman kita.
Pada 1916 telah terbit sebuah kata hasil kerjasama sastrawan
dan bahasa berakhiran Formolisme Rusia judul buku itu, The Studi
In Theory of Puitics
Language. Pada 1923 Roman
Jakobsan menulis tentang puisi Ceko yang menerapkan kriteria semantik modern
dalam pengkajian struktur dan pola puisi.
Pada 1957, Chomsky membuka pandangan baru dalam linguistik
dalam penerbitan bukunya Syntactic Structures. Kesusastraan merasakan dampak pandangan
baru itu.
Pada awalnya, sastrawan dan kritikus sastra memungsikan
manfaat pengkajian linguistik terhadap karya sastra. Berbagai anggapan
pengkajian demikian akan merusak keindahan seni karya sastra itu.
Semakin lama semakin disadari bahwa pendekatan linguistik
merupakan salah satu pendekatan yang dapat ditempuh untuk menemukan makna karya
sastra. Analisis stilistika berupaya mengganti subyektif dan impressionisme
yang digunakan kritikus sastra sebagai pedoman dalam mengkaji karya sastra
dengan suatu pengkajian yang relatif lebih obyektif dan ilmiah.
Pada 1973, terbit Stylistics, G.Tunner Harmsondworth, Penguin Books.
Pada 1980, terbit buku Linguistics;for Students of Literatur A Stylistics Introduction of the study of
Literatur Pergamo Fustitut
of English, Oxford of Michael Cumming dan Robert Simon pada 1985, terbit Stylistics
and Teaching
of Literature.
Di Malaysia, stilistika juga mengalami perkembangan. Pada
1966, Yunus telah banyak menulis makalah stilistika. Ia termasuk pakar
stilistika, di samping Mohammad Yusof Hasan dan Shahran Ahmad, makalah Yunus telah
dibukakan dengan judul Dari Kata ke Ideologi: Fajar Bakti, Petalung Jaya 1985.
Pada 1979 Mangantar Simanjuntak juga mulai membahas
stilistika. Makalahnya berjudul Aplikasi Linguistik dalam Pengkajian dan Penulisan Karya Sastra. Ia menganalis teks sastra berdasarkan
teori linguistik Transformatif Generatif. Pada saat yang sama mana Si Kana
(Keris Emas), menulis makalah Kaktus-Kaktus
Kemasan Safe Pengandaan Stilistika.
Pada 1980, persatuan Linguistik Malaysia mengadakan seminar
bahasadan sastra. Pada 1982 makalahnya dibukukan dengan judul Stilistika- Simposium Keindahan Bahasa yang disunting oleh Prof. Farid Onn.
Penyumbang makalah adalah Prof. Farid Onn, Dr. Nik Safiah Karim, Awang Sariyah,
Dr Mangantar Simanjuntak, Dr. Dahnil Adnani, Abdul Rahman Napiah, Hashim Awang,
Prof. Kamal Hasan, dan Lutfi Abas. (Abas, 1990:25).
Pada 1985, jurusan Linguistik, jabatan pengkajian Melayu,
Universiti, Melayu telah mengadakan satu langkah yang dinamakan Bengkel
Stilistik. Dalam bengkel ini, beberapa makalah membahas aspek stilistika atau
gaya bahas. Makalah-makalah telah diterbitkan dengan judul
Stilistik:
Pendekatan dan Penerapan.
Pada 1989, Yunus menerbitkan bukunya berjudul Stilistik: Satu Pengantar Dewan Bahasa dan Pustaka, Kementrian, Pendidikan Malaysia, Kuala
Lumpur. Di dalamnya dibahas tentang:
1) Berbagai pemahaman tentang gaya
2) Gaya sebagai Mekanisme Stilistik dan sebagai tanda.
Buku ini merupakan hasil pergelutan selama 30 tahun semenjak
ia
berkenalan dengan istilah stilistik, sejak itu ia selalu
berdialog dengan persoalan stilistika.
C. Tujuan
Stilistika
Stilistika sebenarnya dapat ditujukan
terhadap berbagai penggunaan bahasa, tidak terbatas pada sastra. Namun biasanya
stilistika lebih sering dikaitkan dengan bahasa sastra. Berbagai tujuan
stilistika. Pertama
menerangkan hubungan antara bahasa dengan fungsi artistik dan maknanya. Kedua menentukan dan memperlihatkan penggunaan
bahasa sastrawan, khusus penyimpangan dan penggunaan linguistik untuk
memperoleh efek khusus. Ketiga, menjawab pertanyaan
·
Mengapa
sastrawan mengekspresikan dirinya justru memilih cara khusus?.
·
Bagaimanakah
efek estetis yang dapat dicapai melalui bahasa? Apakah
·
pemilihan
bentuk-bentuk bahasa tertentu dapat menimbulkan efek estetis?
·
Apakah
fungsi penggunaan bentuk tertentu mendukung tujuan estetis?.
Keempat, mengganti kritik sastra yang bersifat
subyektif dan impresif dengan analisis. Stil wacana sastra yang lebih obyektif
dan ilmiah. Kelima,
menggambarkan karakteristik khusus sebuah karya sastra.
Keenam, mengkaji pelbagai bentuk gaya bahasa yang
digunakan oleh sastrawan dalam karyanya.
D. Ruang
Lingkup Stilistika
Berbagai pakar sastra telah mengurai ruang lingkup stilistika.
Dalam Pengkajian Puisi Univeristas
Gajah Mada, Yogyakarta, Pradopo (1993:10) mengurai ruang lingkup stilistika,
yaitu aspek-aspek bahasa yang ditelaah dalam stilistika meliputi intonasi,
bunyi, kata, dan kalimat sehingga lahirlah gaya intonasi, gaya bunyi, gaya
kata, dan gaya kalimat. Dalam Bunga Rampai Stilistika, Sudjiman (1993:13-14) menguraikan pusat
perhatian stilistika adalah style, yaitu cara yang digunakan pembicara atau penulis untuk
menyatakan maksudnya dengan menggunakan bahasa sebagai sarana style dapat diterjemahkan sebagai gaya bahasa. Sesungguhnya
gaya bahasa terdapat dalam segala ragam bahasa ragam lisan dan ragam tulis,
ragam sastra dan ragam nonsastra. Gaya bahasa adalah cara menggunakan bahasa
dalam konteks tertentu oleh orang tertentu untuk maksud tertentu. Akan tetapi
secara tradisional gaya bahasa selalu dikaitkan dengan teks sastra, khususnya
teks sastra tertulis. Gaya bahasa mencakup diksi atau pilihan kata, struktur
kalimat, majas dan citra, polarima, makna yang digunakan seorang sastrawan atau
yang terdapat dalam sebuah karya sastra.
Misalnya, kita dapat menduga siapa pengarang sebuah karya
sastra karena kita menemukan ciri-ciri penggunaan bahasa yang khas,
kecenderungannya untuk secara konsisten menggunakan struktur tertentu, gaya bahasa pribadi seseorang. Misalnya,
Idrus dikenal dengan gaya bahasanya yang khas sederhana.
Setelah membaca sebuah karya sastra, kita dapat juga
menentukan ragamnya (genre) berdasarkan gaya bahasa teks karena kekhasan
penggunaan bahasa, termasuk tipografinya. Gaya bahasa sebuah karya
juga dapat mengungkapkan periode, angkatan, atau aliran
sastranya. Misalnya kita dapat mengenal gaya sebuah karya sebagai gaya egaliter
(gaya ragam); kita mengenal gaya realisme dalam karya yang lain (gaya aliran).
Sebuah karya kita perkirakan terbit pada zaman Balai Pustaka dengan
memperhatikan gaya bahasa (gaya angkatan). Menentukan gaya khas seorang
pengarang (sastrawan) kita seharusnya membaca dan menelaah penggunaan bahasa
dalam semua karyanya. Memastikan apa yang disebut gaya suatu ragam atau suatu
jenis sastra tertentu, kita seharusnya membaca dan menelaah penggunaan bahasa
dalam semua karya dari ragam dan jenisnya. Demikian pula cara
kerja untuk menentukan gaya semasa (angkatan), aliran kesusastraan tertentu.
Ranah penelitian menjadi terlalu luas. Ranah penelitian stilistika biasanya
dibatasi pada teks tertentu. Pengkajian stilistika adalah meneliti gaya sebuah
teks sastra secara rinci dengan sistematis memperhatikan preferensi penggunaan
kata, struktur bahasa, mengamati antarhubungan pilihan kata untuk mengidentifikasikan
ciri-ciri stilistika (stilistic features) yang membedakan pengarang (sastrawan)
karya, tradisi, atau periode lainnya. Ciri ini dapat bersifat fonologi (pola
bunyi bahasa, matra dan rima), sintaksis (tipe struktur kalimat), leksikal
(diksi, frekuensi penggunaan kelas kata tertentu) atau retoris (majas dan
citraan).
Dalam Apresiasi Stilistika, Intermasa. Natawidjaja (1986:5)
menguraikan obyek stilistika atau ruang lingkup stilistika. Ia menguraikan
bahwa apresiasi stilistika tiada lain usaha memahami, menghayati, aplikasi dan
mengambil tepat guna dalam mencapai retorika agar melahirkan efek artistik.
Berdasarkan ekspresi individual kita kenal 1). Pribahasa, 2). Ungkapan, 3).
Aspek kalimat 4). Gaya bahasa, 5). Plastik bahasa, 6). Kalimat Asosiatif.
Keenam obyek itu dibahas satu persatu secara singkat dengan sistematika
bahasan, cara, dan daftar contoh.
Berdasar ruang lingkup stilistika di atas dan sebelumnya jelas
terlihat persamaan, walaupun dengan redaksi yang berbeda. Dengan demikian ruang
lingkup stilistika itu sebagai berikut.
1) Pengertian Stilistika
2) Sejarah Stilistika
3) Tujuan Stilistika
4) Manfaat Stilistika
5) Hubungan Stilistika dengan Disiplin Ilmu Lain
6) Metodologi Penelitian Stilistika Sastra
7) Stilistika Puisi
8) Stilistika Cerita Pendek
9) Stilistika Novel
E. Manfaat
Stilistika
Berbagai manfaat diperoleh dari stilistika bagi pembaca
sastra, guru sastra, kritikus sastra, dan sastrawan. Manfaat menelaah sebagai
berikut.
1) Mendapatkan atau membuktikan ciri-ciri keindahan bahasa
yang universal dari segi bahasa dalam karya sastra lebih.
2) Menerangkan secara baik keindahan sastra dengan menunjukkan
keselarasan penggunaan ciri-ciri keindahan bahasa dalam karya sastra.
3) Membimbing pembaca menikmati karya sastra dengan baik
4) Membimbing sastrawan memperbaiki atau meninggikan mutu
karya sastranya.
5) Kemampuan membedakan bahasa yang digunakan dalam satu karya
sastra dengan karya sastra yang lain.
DAFTAR PUSTAKA
1.
http://pakarnotos2.blogspot.co.id/2015/07/fungsi-style-gaya-bahasa-dan-tujuan.html Hari Senin 26 Oktober 2015, pukul 19.12
WIB
2.
http://usupress.usu.ac.id/files/Stilistika%20Sastra%20Indonesia;%20Kaji%20Bahasa%20Karya%20Sastra_Final_Normal_bab%201.pdf Hari Senin 26 Oktober 2015, pukul 19.20
Wib.
3.
http://110183.blogspot.co.id/2014/11/teori-stilistika-pengantar-ringkas.html Hari Senin 26 Oktober 2015, pukul 19.46
Wib
Komentar
Posting Komentar